Musuh Terbesar : Melawan Diri Sendiri

Malas... Oh malasss
Apakah kamu pernah malas??? Sering magerr??? Tak ada semangat, dan terjebak di zona itu???

Ada yg salah nih dengan diri kita ;((((


Kepemimpinan Millenial (Leadership Camp oleh Ayo Belajar)

Tik Tok Tik Tokkk... Ikutan nggak yaa??? Duhh binggung, mana laprak, tugas, presentasi, draft blm selesai, mana ada tambahan2 something lagii. Sisos dan Rancob mulai menghantui pula :((( So sad pokoknya.

Sejak hari Rabu, atau tepatnya H-2 acara Leadership Camp, aku mulai bimbang gimana caranya bisa ikutan nih acara + tugas selesai semua, tanpa ribet, tanpa galau kejar DL, dan Happy Ending :))
Akhirnyaa... ku putuskan selama 2 hari tsb, aku ngebut ngerjain tuh tugas, nyicil belajar memahami sisos dan rancob :((( Malam2 nugas muluuu demi jumat, sabtu, minggu ikut ke acara ini :)
Namunn... Alhaasil pada besok senin nya, aku tepar -_- dan berakhir sad ending. Yahh nama nya juga maksa in badan :(( huffttt. Tp ku tak menyesal samsek. Whyy why??? Bcs ilmu yg didapet dr Pemateri sangatt2 kewrenn, gewlaa sii *maap ya norak, emg aku blm pernah ikutan Leadership Camp sebelum2 nya*

Berangkat dari keresahan diri, management waktu yg so bad, berbagai kekurangan kapabilitas diri, sampai belum pernah dapat materi Leadership, mengantarkanku untuk bergabung ke sini. Yahh gimana yaa, daftar beberapa beasiswa yg ada pelatihan leadership nya, tp blm rejeki diterima hehee :)) but don't be sad, bcs Allah tahu yg terbaik bagi hamba Nya :)))

Alhamdulillah, apa yang terjadi tidak ada yang kebetulan. Dari komunitas Ayo Belajar ini, aku bertemu orang2 keren, bertemu Nila juga sang Mapres dr UAD yang humble n inspiring, bertemu kakak2 pemateri yang berpengalaman juga, mantull lahh. Oiyaa langsung aja lahh aku share apa aja yg didapat dr Leadership Camp, PS : berdasarkan  catatan yg kutulis, sepaham ku, ku tambah2 beberapa, dan ngga semua materi ku catat :((( so msh bnyk hal2 yg blm ku post hihiii.

1. Konsep Mengenal Diri, bersama Narendra Rangga @narenstar_
Di sesi ini, aku datang telat buangett sihh. Jd nggak tau materi awal2. Intinya aku dapat istilah-istilah baru seperti Butter Fly Effect.
Fyi, coba kalian searhing aja Butterfly effect tu apaan sihh, bcs saya sendiri jg ngga paham hahahaa.
ini beberapa link rekomended tentang Butterfly Effect
https://www.kaskus.co.id/thread/50b11c752675b45708000016/butterfly-effect-domino-effect-dan-karma/
http://megumiimoss.blogspot.com/p/teori-butterfly-effect-efek-kupu-kupu.html
https://hardyhuang.wordpress.com/2007/09/19/butterfly-effect-di-hidup-kita/
Dari butterfly effect itulah disimpulkan : "Apabila diberi peluang untuk mengerjakan sesuatu, ingatlah hal ini, anda tidak boleh memperhitungkan hasilnya yang kadang-kadang hanya bersifat untuk jangka pendek. Tapi bisa saja suatu hal yang hebat akan terjadi pada anda hanya karena keputusan kecil yang anda ambil hari itu" . So, jangan takut berbuat baik, karena apabila kebaikan yang kamu kerjakan tidak langsung terbalas, namun di masa yang akan datang, entah kapan, kebaikan tsb akan menolong mu.

Hal yang diperhatikan saat bentrok agenda  (sama-sama urgent)
1. Lihat posisi
Utamakan agenda yang posisi / tanggung jawab kita terbesar di situ.
Ex : Bentrok agenda sbg ketupat (ketua panitia) di acara A dan sgenda sbg staff di acara B
Prioritaskan Acara A dulu, karena tanggungjawab mu di sana lebih berat.
2. Undangan duluan
Yang mana nih yang mengundang duluan. Intinya hormatilah orang yang mengundang lebih dulu.
3. Memilih "Hati mana yang sedikit tersakiti"
*maaf, Aku lupa penjelasan tentang ini. Senangkap ku : prioritaskan agenda yang sekiranya, lebih banyak tersakiti hatinya apabila kau tinggal*

Tips Menghadapi Orang yang Hilang-hilangan di Tim
Pernah gak sih, dalam suatu tim menjumpai beberapa orang yang dikasih perhatian terus menerus, dikasih semangatt, dikasih motivasi dsb, namun doi tetap hilang-hilangan dan belike masa bodoh dengan tanggung jawabnya pada tim tsb. Kan KZL yaa klo ada oarang kk gitu. Nahh ini dia jawaban, bagaimana menghadapi kawanyang hilang2 an dalam tim.
1. Terapkan strategi Law of Diffusion and Innovation
Berdasarkan Law of Diffusion and Innovation, terdapat 4 tipe orang dalam tim
Hasil gambar untuk hukum Law of Diffusion and Innovation tim
Sumber : https://www.interaction-design.org/literature/article/the-diffusion-of-innovation-strategies-for-adoption-of-products


  • 2.5% adalah Inovator atau inisiator perubahan.
  • 13.5% adalah Early adopters / pengadopsi pertama / penggerak perubahan / orang yang mau membantu menyalurkan inovasi atau gerakan tersebut.
  • 64% adalah Early majority dan Late Majority, atau simpelnya orang yang ikut-ikutan.
  • 16% adalah Laggards atau orang yang kolot atau susah untuk berubah.

Maka strategi optimalisasi kerja tim dengan menjaga semangat 13.5% early adopters dan fokuslah membentuk tim yang solid pada 13.5% populasi tim mu. Ex : PHT, lingkar 1, menteri, dsb. Pokoknya ke orang yang sekiranya mau membantu inovator tersebut.
Setelah mengkompakkan 13.5%, secara otomatis 64% populasi akan mengikuti inovasi /pola gerakan tersebut, entah cepat atau lambat. Nahh dari ke empat tipe tersebut, orang yang hilang-hilangan termasuk tipe laggards. Lalu untuk mengatasi tipe laggard bagaimana??? Yaudah, ikhlas in aja itu orang hilang-hilang an, yg penting tetap menjaga silaturahmi baik dan perlakukan dengan cara yang baik, meski hilang-hilangan.
2. IP (Inter Personal)
Lakukan pendekatan personal dengan anggota tim. Baik yang hilang-hilanagan maupun aktif. Karena kedekatan personal sangat mempengaruhi kelancaran komunikasi dan distribusi ide. Selain itu, orang-orang suka dengan perlakuan khusus, ex: Cari tahu, kira2 dia suka dinasehatin dengan cara apa? rayuan / candaan / pujian / iming-iming dsb.
3. Evaluasi Diri Sendiri
Apapun yang kamu kerjakan, janlup untuk evaluasi diri sendiri. Barangkali bukan salah dia berbuat seperti itu, namun dia berbuat demikian karena kesalahan mu.




2. Media Campaign "Personal Branding", bersama Hasna Jamilah @hssnaaj
Perlu kalian ketahui bahwa personal branding berbeda dengan pencitraan. Whyy??? karena personal branding merupakan proses memperkenalkan diri. If you don't define your personal brand. Some one else will. Jadi?? Buat lah personal branding mu, tentukan branding mu dan passion mu, bentuk, jalani, lama-lama akan terbentuk dengan sendirinya *yg penting istiqomah juga. Personal branding merupakan proses mengenali diri kita sendiri. Anw, sometimes aku pribadi sering banget binggung dengan jatidiri Hafni sendiri, sebenarnya aku suka apa sih? aku passion kemana sih? dsb, maka jalani aja dulu apapun yang kamu suka, lama-lama ketemu juga passion nya :))

Namun, yang harus diperhatikan, apakah yang diupload sudah mencerminkan diri kita??  Nah upload an tsblah yang bisa menjadi mirror kita, pemacu semangat kita untuk bisa berbuat lebih baik, lebih baik di hari esok. Bismillah for everything you do, 


3. Uswah Leadership in Millenial Generation, bersama Bayu Chandrawinata
Tahukah kamu? Bahwa ciri-ciri revolsi industri 4.0 adalah mengikuti perubahan. Segala sesuatu yang tidak mengikuti perubahan akan ketinggalan zaman, masa sekarang dituntut enjadi seseorang yang dinamis dan adaptif.

Making Indonesia 4.0

  1. Terus belajar dan meningkatkan keterampilan untuk memaknai penggunaan teknologi Internet of Things (IoT)
  2. Memanfaatkan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing menghadapi era industri 4.0
  3. Menggunakan teknologi digital seperti big data, robot, cybersecurity, AI
  4. Melalui inovasi teknologi dan memfasilitasi tempat inkubasi bisnis
Islamic paradigm
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, kita harus memiliki pegangan dan memiliki value tertentu, yg pasti agama sebagai pedoman. Seperti yang kita ketahui, agama Islam merupakan Rahmatan lil alamin, dan Al Quran merupakan pedoman umat Islam dan terjaga keasliannya hingga akhir zaman. 
Allah menciptakan kehidupan dengan fungsi nya masing2
  • Bumi, merupakan ruang untuk melakukan sesuatu / peran
  • Manusia, merupakan pelaku peran / perubahan 
  • Waktu, merupakan jangka waktu yang diberikan Allah untuk berperan sesuai jatah usia masing-masing mahluk
Perlu diketahui, bahwa tingkah laku manusia dipengaruhi oleh cara pandang dan mindset seseorang. Oleh karena itu, pastikan diri kita sebagai Muslim untuk mempelajari bagaimana Islam memandang kehidupan dan mengatur semuanya.

Kepemimpinan dalam Islam
surat Al-Baqarah ayat 30: 

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً. قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ. قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Yang artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan satu khalifah di muka bumi. Mereka (malaikat) berkata, apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan menyucikan-Mu? Tuhan berfirman, sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 



Dari ayat tsb, Allah menciptakan manusia sebagai Khalifah / Pemimpin di bumi, untuk mengelola bumi. Fitrah kita sebagai pemimpin. Tiap orang memiliki peran yang berbeda-beda. Kita tidak bisa menuntut orang melakukan peran yang sama seperti kita. Sebagai contoh, seorang dokter tidak bisa berperan sama hal nya petani. Maka berbuat baiklah sesuai peran, porsi dan kemampuan masing2. Yg bisa kita lakukan hanyalah berusaha yang terbaik. 


Uswah Leadership
Lebih lanjut mengenai Uswah Leadership, bisa mengakses https://www.dompetdhuafa.org/post/detail/8887/uswah-leadership-untuk-masyarakat-yang-dinamis
 Dari penjelasan Kak Bayu, Hafni merangkum materi Uswah Leadership sbg berikut :
Uswah Leadership, bahasa gampangnya kepemimpinan yg fleksibel dan mengikuti perkembangan zaman, karena kepemimpinan masa lalu memiliki tantangan yang berbeda dengan kepemimpinan masa kini. Role model uswah leadership bagi Muslim adalah Nabi Muhammad SAW.
Uswah Leadership mencangkup 4 point berikut :

  1. Integritas, meliputi iman, ibadah, adab, amanah
  2. Cendekia, meliputi pemikiran, pembelajar, ilmu, berwawasan luas
  3. Kompeten, meliputi memiliki keahlian, komunikasi yang baik, dan managerial yang baik
  4. transformatif, meliput sifat kolaboratif

4. Kepemimpinan Zaman Now, bersama Alvian Novi Arvianto @alviannovi

Secara sederhana, kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi kepemimpinan struktural dan fungsional. Kepemimpinan struktural memastikan memiliki koordinasi, dan terstruktur. Contoh : organisasi kampus (UKM/UKKHMP) memiliki struktur kadiv, staff. Sedangkan Kepemimpinan fungsional lebih mengedepankan fungsi nya dalam melaksanakan tugas-tugas pokok. Contoh : seorang staff UKM menjalankan tanggung jawab / amanah yg diberikan dengan totalitas. 

Ciri-ciri Millenials
  • Mudah bergerak. heyyy zaman sekarang tuhh bkn zaman yg susah. Semua informasi mudah bngt diakses. Klo adayg berbayar, ada jg yg free kok. Tinggal kita mau / tidak untuk menjemput bola dan bersabar meraihnya. Ex : aku pengin improve bhs inggris, ada banyak pilihan nihh. Ikut les dan berbayar / ikut kelas online bhs inggris (free). Nahh tinggal kita milih aja, Mau / Engga untuk bergerak. 
  • Bergesernya paradigma, menuju flexibilitas dan bersifat tidak terstruktur
  • Mudah bosan. Melakukan suatu rutinitas sangatlah membosankan. Hawanya pengin traveling ajaa hoamzzz, ntar klo dah travelling hawa nya pengin balik kelas lg wqwqqq. *sungguh manusia, talk to my self. 
Melakukan sesuatu yang sama & memberi dampak
Banyak sekali dari kita, ketika ingin sukses tinggal melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) orang2 yg sukses & ikutilah aja kebiasaan positifnya. Lama-lama jg bakal sukses & dampaknya bakal positif vibes jg.


Kita harus fokus & memiliki value. Bagaimana caranya???
  1. Harus bisa memimpin diri sendiri
  2. Berpandangan bahwa tiap orang punya value berbagi & bermanfaat, be huznudzon
  3. Fokus perbaiki diri kita, jangan banyak menghujat orang lain, menilai sebelah mata
  4. Meningkatkan faktor obyektif dalam menilai sesuatu
  5. Mengelola informasi dengan valid & memperoleh data valid
  6. Mengambil keputusan dengan baik dan cepat
  7. Menyeimbangkan berfikir jangka panjang dan jangka pendek
  8. Bangun value sendiri, be ur self

Make It Simple untuk Bergerak
  1. Buat gerakan
  2. mulai dari diri sendiri, lalu buat grup
  3. Rangsang mereka / anggota grup / orang yang ikut untuk melakukan hal positif & mau bergerak
  4. Fokus ke tujuan
  5. Bangun value 
  6. Lakukan kolaborasi dengan tokoh lain, karena #berjuangsendiriituberat , enakan berjuang bersama-sama
  7. Lakukan 3C (Creativity, Connectivity, Collaboration)
  8. Bentuklah lingkungan dan ekosistem
  9. Bangun digital mindset : melihat rekam jejak medsos / mengikuti perubahan tren zaman, melihat keteladanan dari seseorang, make it simple with technology (krna teknologi itu baik & bersifat memudahkan), pengambilan keputusan by data, memiliki kecepatan pengambilan keputusan
  10. Pertahankan value, karena biasanya value bergesekan dengan realita. Maka kembalilah ke value awal
  11. Beri waktu sharing bagi anggota / founder  untuk mengungkapkan suka, senang, duka, luh kesah
  12. Memberi kepercayaan kepada orang lain sepenuhnya. Katakan "aku percaya kalian bisa :)"
  13. Melakukan kolaborasi. Nahhh apa aja nih tips berkolaborasi??
  • Pastikan tau kapabilitas / peran masing-masing
  • Jgn terlalu tinggidalam berekspektasi
  • Pastikan bahwa partner kolaborasi memiliki frame & frekuensi yang sama
  • sevisi dan searah

Sesi tanya jawab
  • Cara nge influence orang yang memiliki frekuensi yang berbeda = lakukanlah step-step kecil dalam mengambil solusi
  • Cara membangkitkan value ke seseorang:
  1. Bangun iklim kompetisi yang sehat
  2. Beri rules agar mereka merasa adil
  3. Memiliki porsi yang sama untuk berkembang
  4. Managemen dominasi, upayakan jangan menciptakan dominasi
  5. Beri lingkungan / ciptakan lingkungan yang mendukung
  6. Buatlah siklus, patikan semua tertangani / memiliki kesempatan yang sama
  7. Dilarang meng anak tirikan anggota. Fatal bangettt

5. Orang Baik, Jangan Kalah Berisik. Bersama Eka Anzhiori @ekaanzihory

Zaman sekarang banyak banget dijumpai konten2 negatif dan positif. Tinggal kita aja yg memilah mau follow konten positif / negatif?? Nahh bagaimana sih cara menjadi orang baik yang bisa menyebarluaskan kebaikan? Oleh karena itu, jika menjadi orang baik, jangan kalah berisik. Klo orang baik nggak berisik, konten2 negatiflah yang akan menguasai. Dari penjelasan yang aku dengarkan, dapat diambil point berikut untuk menjadi orang baik yang tidak kalah berisik :
  1. Unfollow akun instagram yang berbau negatif. Ex: akun gosip & penyebar berita hoax
  2. Manfaatkan internet of kindness, dengan membagikan / membuat konten positif
  3. Datang dengan "Hati" dan memiliki "value"
  4. Bergerak melalui komunitas, komunitas tersebut dapat berupa start up untuk lebih memudahkan controlling system
  5. Ketika kebaikan di nyiyirin & dimanfaatkan dgn tdk bertanggung jawab, maka keep do it, suatu saat yang benar pasti terungkap. Intinya kebaikan tersebut jangan samai berhenti hanya karena nyinyiran orang.

6. Membangun Visi Hidup dan Pondasi Keluarga, bersama Abdullah Al Hazmy @aalhazmy
Sebelum masuk dunia kerja & berkeluarga tulislah mimpi2 serinci mungkin. Karena setelah berkeluarga, bakal memiliki mimpi yang berbeda dan terdapat visi misi yang berbeda dr  sebelumnya. Intinya hampir mirip dengan seminar pra nikah *jare . Aku pribadi nyatet tp nggak banyak, takut salah klo ngeshare, bcs first time bngt dpt pengetahuan kyk gitu. 


Dan diakhir sesi, ada penutupan sharing oleh Bapak Prof Dr. Sugiarto. Pokoknya seru banget sii semua materinya. Yg dari tidak tahu menjadi tahu. Harus banyakin belajar & beraksi nihh untuk memulai & meningkatkan kkapabilitas kepemimpinan. Semoga kita semua dapat mengambil positif nya & berupaya mengamalkannya. 

Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat. Ada kurangnya mohon dimaafkan. See u in the next next post :))) hihiiii 

















Membuka Lembaran Baru

Yeayyy 2019. Yeayyy tahun baru. Yeayy mimpi baru. Yeayyy resolusi baru *padahal yo engga wkwkkk

Alhamdulillah masih diberi kesempatan berjumpa 2019 dan berusaha memperbaiki diri. 2019 yang identik resolusi baru, impian baru, dan target baru merupakan hal klasik dan fenomena mengebu-ngebu di awal tahun *nope sih, aku pun begitu*. Dari pergantian tahunlah pasti kita ingin membuka lembaran baru setelah berintropeksi diri selama 2018 ngapain aja, kesalahan apa saja yang perlu diperbaiki, prestasi apa saja yang harus dioptimalkan, bahkan impian apa yang ingin diubah di 2019.

Flashback ke 2018, banyak sekali peristiwa yang dilalui. Mulai berani mewujudkan impian, melewati hal tak terduga, mendapat surprise yang tak diduga-duga, bahkan lika liku hidup serta kegalauan diri.
Mungkin kita tidak bisa jadi orang yang sempurna, bahkan jauh dari sempurna. Namun upaya memperbaiki diri haruslah tetap ada.

Keep istiqomah, evaluasi diri, perbaiki diri, Bismillah.

Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...