Muhasabah Doa dan Keinginan

Pernah gak kalian memanjatkan doa, namun belum terjawab?? Pernah gak bertanya-tanya ikhtiar apalagi yang menjawab semua mimpi mu? atau kamu pernah merasa usaha mu sudah maksimal, tapi impian mu belum tercapai?

Yakk hal itulah yang membuat kita lalai untuk bersyukur. Semua ketundaan dan pencapaian saat ini wajib untuk disyukuri. Baik hal yang menyenangkan maupun menyedihkan harus selalu disyukuri. Apabila kita kurang bersyukur, diri ini bisa berujung ambisi dan terlena dalam mengejar nafsu. 

Selalu berusahalah menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, tapi jangan lupakan syukur kepada Allah atas anugrah & pencapaian yang telah dilakukan hari ini. Semua kesangan dan kesedihan merupakan ujian dari Allah. Perbanyaklah mengingat Allah agar semua jalan yang dilalui selalu melibatkan Allah. 

Apabila kamu sedang di puncak pencapaian, jangan pernah lengah untuk bersyukur. Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan untuk berada di puncak, amanah yang diberikan jangan pernah disia-siakan. Amanah tersebut juga menjadi ujian, apakah kita bisa bermanah dengan baik / sebaliknya???

Keimanan seseorang memang fluktuatif, kadang tobat dan kadang maksiat. Selalu berdoa dan mengingat Allah lah agar niat menebar kebermanfaatan tetap teguh karena Allah, bukan embel-embel lainnya. Manusia memang tempatnya khilaf, meski terus meng upgrade atau memperbaiki diri, tetap ada saja ada godaan yang datang, baik sanjungan, kehormatan, rasa sombong, rasa merendahkan, dan sifat buruk lainnya. Disinilah peran kita untuk menjaga hati agar terhindar terjerumus ke sifat-sifat tercela, libatkanlah Allah untuk menjaga hati kita meluruskan niat. 

Aku ingin bercerita tentang pengalaman terkait mewujudkan mimpi.
Bagaimana pun, rumus mengapai mimpi adalah libatkan Allah dalam mimpi mu, luruskan niat karena Allah, berikhtiarlah sebaik mungkin (sesuaikan dengan potensi dan passion mu), komitmen,  lalu berserah diri kepada Allah. Dari berbagai mimpi yang telah terwujud, hanya mimpi yang melibatkan Allah lah yang berhasil terwujud. Sedangkan segudang mimpi yang tidak diniatkan karena Allah, mendapatkan berbagai lika liku yang berujung keberhasilan yang tertunda (read : kegagalan). 
Namun, sebagai manusia biasa. Hendaklah kita tetap berproses, mungkin tidak sekarang mimpi tersebut dapat terwujud, Namun seiring waktu yang tepat,  Allah akan mewujudkan mimpi tersebut menjadi kenyataan. Tetaplah berdoa dan memohon keinginan yang terbaik. Allah selalu mendengar dan menjawab setiap doa mu. Semua pencapaian mu hari ini, merupakan jawaban dari doa-doa mu terdahulu, beserta orang yang mendoakan mu :)


My first experience, go to Baitullah

Saturday, 4 March-13 March 2017

Hey ma bloggg. I want to tell about my umroh trip. That’s my first umroh and my first travelling go to abroad. So this is my story. I try write in English, bcs I want learn too. Sorry this blog so absurd and wrong in grammar n vocabularies.


Day 1 (4 March 2017)

This morning, I woke up at 4 am. I prepared go to praying and take a wudhu. After that, I was praying subuh in Al Amin Mosque. Last, at 5 am. I take a bath with wash my hair. I felt so fresh.
I continue my activity, I have breakfast with lontong opor. In 7 am I prepared my stuff to do umroh. When I prepared, my fathers calls me to helping him make proposal. So I helped him and then in 8.30 am there are finished prepare umroh stuff and proposal.

We pray safar in house and then we went to Al Amin Mosque, there are a lot of people, maybe 15 people who greet us. They are our neighbors. They are so kind and good people. In mosque, we pray thaiyatul masjid and ask for left with hope they’re pray for our healthy and our fluency in Makkah-Madinah. Before we left them, we take some photos together.
Ma Family with our neighbors

We went to Ahmad Yani Airport by taxi. In Ahmad Yadi Airport, we are transit in airport mosque from 10.30-13.00. At 13.30 we flight to Soekarno Hatta Jakarta International Airport. It takes 51 minutes. This is my first experience flight with Garuda Indonesia. I choose my seat near the window. *(maafkan norak, baru naik pesawat pertama kali) That’s amazing, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan (see QS Ar Rahman) I felt Allah Akbar al Aziz and many more asma Allah that can describe product Allah. I see blue sky, big sun, higher place. The sight so amazed.

At 15.00 we arrived in Soekarno Hatta International Airport. We went to transit by airport bus. After we’re transit, we went to restaurant which Abu Tours meet and greet with another Jamaah from another city in Indonesia. The Restaurant name is like japanesse language. The menu is toufo and chicken teriyaki. It’s so fresh menu. I like the meal. That’s so delicious. The tour leader distribute many id card with voucher umroh and many kit of identity of umroh. After that, we must to praying Ashar. We prayed Ashar in mini Musholla. After prayed Ashar, member of  Abu Tours meet in one point, and the tour leader distribute passport for everyone. The tour leader name is Mbak Atikah. She is young, smart, and responsible with her commite.

We check in in International Airport gate 4. We will flight with Saudi Airlines. Before we leave Indonesia, don’t forget to pray Maghrib and Isya.  After pray Isha, we’re flight to Saudi Arabian by Saudi Air (19.30) . That’s my first experience flight with International plane. I choose seat near Faizal, My Father, and Wiga. In the way, I played the LCD TV for entertain my bored. I chose map, games, holy Quran, and another menu that I forgot. 


Day 2 (5 March 2017)

In earlier morning, at 2.00 am we arrived at King Abdul Aziz Jeddah Airport. When me and my mom going out from the airplane, my mom very panic because she lost her id card, OMG. After that, we reported to our tour guide and back to airplane for searched mom id card. But, we can’t find that, so my mom divided her last id card for identity another stuff her bring.

And then, we must to check our passport identity in immigration. I must to take photo, finger print, and eyes. We didn’t encounter any difficulties. We must to transit in port for wait another jamaah. At 2.30 we went to Meddina by Abu Tours bus. It takes 5 hours. We met Ustad Ahmad. He is from Jawara or called Jawa Madura. He cans speak Arabian, Melayu, and Indonesia. He is our tour guide in Madinah.

At 04.00 am, we breakfast in gas station with rice box. The menu is rice, egg, chicken roasted, sausage, and vegetable (cucumber). And then we continue our trip. At Subuh, the clock make 6.30 am. That’s subuh time in Arabian. We went to musque for praying subuh. After praying subuh, we must continued this journey to Madinah.

Alhamdulillah, at 9.00 am we arrived in Mubarok Silver Hotel Medina. We check our personnel and distribute the room. After get room, I went to the bathroom to bathe. This is free time for break until adzan Dzuhur. I just rest my body in comfort bed.

Allahu Akbar Allahu Akbar. Call adzan dzuhur has reverberated in Nabawi mosque. It is time for us to prepare Dhuhur prayers together. This is ma first  time, visit Nabawi Mosque. Woww that’s so beautiful, the mosque so large and there are many people from another country. In this mosque, I see a lot of people who are reading Al Quran, Masya Allah. The mosque which has namely Green Dome is the main mosques besides Al Haram mosque, Makkah.

After prayed Dzuhur, me and ma mom decided to sightseeing Nabawi mosque area. There are many doors and gates for enter to the mosque, zam-zam water drinking, library, and many more. In the street, we can find many gift store from Madina. In gift stores available dates, chocolate, tin, olive oil, shirts, gamis, abaya, and another gift. Sightseeing time, make me tired and I decided to go to bed for afternoon nap.

When adzan Ashar, we went to Masjidil Nabawi immediately because if we late, we cant find pray inside mosque. After that we back again to hotel and take a bath, because we musn't late when pray Maghrib.
We went to Nabawi Mosque again for shalat Magrib, the culture inthe mosque, after shalat maghrib there are many groups to study Al Qur'an. Some one of groups taught the group with Tafsir Qur'an. This is peace moment and I like it, this culture make me  miss at Madina. 



Dolan ke Medan

Alhamdulillah, dikasih Allah kesempatan melihat Indonesia di Pulau Sumatera, tepatnya di Kota Medan, Sumatera Utara. Pengalaman jalan-jalan ke Medan merupakan mimpi yang akhirnya terwujud. Saat masuk kuliah, tepatnya saat acara ESQ, peserta ESQ disuruh menulis cita-cita dan aku menulis cita-cita mendapat juara LKTI dan jalan-jalan keliling Indonesia. Sungguh aku ingin jalan-jalan menenggok keanekaragaman Indonesia, karena Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang unik.
Eksotisme Danau Toba, Sumatera Utara

Allah mengabulkan keinginan ku untuk jalan-jalan ke Medan. Kesempatan jalan ke Medan merupakan undangan presentasi lomba LKTI, alhamdulillah kami bisa juara 3 bersama tim terbaik yang ku miliki. Ada ginanjar dan rizki, keduanya talented banget dalam hal LKTI dan presentasi. Awalnya kami bertiga tidak ada niatan untuk serius mengerjakan LKTI tersebut, karena kami cuma mengincar sertifikat peserta LKTI saja. Alhasil, Allah memberi kesempatan lebih untuk mempresentasikan karya kami ke MNC-FILM Medan, penyelenggaranya Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Setelah dinyatakan sebagai finalis lomba, kami binggung harus bagaimana, kok aneh ya.. dah dikasih enak, tapi kami malah binggung. Ya binggung banget karena paper yang dimasukkan belum pernah di uji coba / dibikin penelitian, berarti kita harus mbikin penelitian dan penelitian tersebut harus sejalan dengan hipotesis. Padahal topik yang kami bahas merupakan biokomposit, materi kuliahnya anak Teknik Kimia, sedangkan kami cuma anak PKP yang dangkal ilmu perkompositan. Kami binggung juga terkait pendanaan, terbang ke Medan gak murah juga, butuh uang 7,5 juta untuk tim kami, itupun sudah dihemat-hemat banget. Akhirnya kami mengajukan proposal ke FP, alhamdulillah di kasih dana 2,7 juta.

Ya walaupun belum tercover semua, kami tetap optimis untuk berangkat ke Medan. Apapun yang terjadi, kami harus tetap berangkat. Agar hasil yang didapat gak mengecewakan berbagai pihak, sebisa mungkin kami berusaha yang terbaik.  Sepulang kuliah dan ngerjakan berbagai tugas + amanah organisasi, tepatnya setelah jam 8 malam kami menyempatkan waktu untuk berdiskusi & mengerjakan penelitian hingga pukul 22.30 an. Hal tersebut dilakukan kurang lebih 4 hari berturut-turut. Ya capek, ya lelah, ya binggung, tapi kami tetap berkomitmen totalitas mengejar mimpi. Untuk mencover biaya yang diperlukan, kami memiliki target untuk membawa pulang piala dari Medan.

Mimpi tersebut harus kami realisasikan agar apa yang telah dijalani tidak mubazir. Kata ginanjar, 1/2 + 1/2 = 0 , makanya kalau berusaha jangan setengah setengah, harus totalitas. Setelah berikhtiar yang maksimal, jangan lupakan untuk berdoa agar diberikan yang terbaik oleh Allah. Sebagai muslim, kita harus tawakal, apa yang dijalani pasrahkan saja kepada Allah, Allah yang akan memberi hasil terbaik. Allah akan mengabulkan apapun yang hamba Nya minta, maka jangan berputus asa dalam berdoa.

Mengenai ikhtiar, Allah SWT telah berfirman dalam Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11:
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib) yang ada pada diri mereka sendiri“.

Sedikit cerita mengenai perjalanan ke Medan
1. Malam hari sebeum keberangkatan ke Medan, kami masih mengedit presentasi, lembur mbuat pamfleat hasil penelitian, nyiapin barang yang akan di display. Karena hasil penelitian baru jadi dan kering pada malam itu juga. Aku masih ngelembur sampai jam 2 pagi. Dilanjut keesokkan paginya harus nge print dan memasukkan data penelitian terlebih dahulu, dan ini sangat crowded sekali, karena Hafni balum packing sama sekali. Jam set 8 pagi harus nge print pamfleat, lanjut mandi dan packing barang, dan isi sangat buru-buru karena kita ngejar waktu sampai di bandara pukul 10.00, karena pesawat take off jam 11.00. Perjalanan dari UNS ke Bandara butuh kurang lebih 45 menit an. Setelah beres semua, kita langsung naik BST (Bus Solo Trans), kita gak naik taksi atau grab/sejenisnya, karena penghematan anggaran. 

2. Perjalanan ke Medan, ma first time flying with domestic route to Sumatera. Kami berangkat pukul 11.20 an naik Sriwijaya Air, transit di Bandara Soekarno Hatta, lanjut lagi ke Medan jam 15.00 dan landing di Bandara Kualanamu jam 17.00. Pengalaman menariknya dari sini, saat tas Ginanjar masuk X Ray, dicurigai membawa sesuatu yang aneh. Sesuatu tersebut merupakan produk penelitian (Biokomposit), padahal bukan barang terlarang juga, untuk produknya gak jadi disita. Oiya saat dipesawat, ternyata penumpang yang duduk di kursi depan kami merupakan peserta dari UGM, padahal selama perjalanan kami latihan presentasi dikit-dikit._. Klo gini kan gak jadi surprise presentasinya.
Tim UNS with Tim UGM
3. Lanjut, kami langsung shalat maghrib dan nunggu jemputan panitia dari UNIMED. Setelah menunggu jemputan, kami langsung bergegas ke penginapan yang telah disediakan panitia. Panitia dari UNIMED ramah-ramah, gak seperti yang aku bayangkan sebelumnya kalau orang Medan nyeremin, ternyata orang Medan asik-asik dan ramah *jangan banyak dengerin kata orang ya, kalau belum ngebuktiin*. Sepanjang perjalanan kita ngelewati jalan tol yang dikelilingi oleh perkebunan sawit, banyak banget sawit disini. 

4. Kami sampai di penginapan, lalu bergegas cari kamar masing-masing dan istirahat sejanak. Jam 10.00 malam harus hadir dalam technical meeting dan pengarahan dari panitia. Anw teman sekamar ku Mba Erna dan Laili dari UNY, mereka gokil dan welcome banget orangnya. Keduanya merupakan aktivis UKM Keilmiahan di FEB UNY. Mereka berdua sering banget jalan-jalan, lomba-lomba, pokoknya keren dehh. Mereka juga baru mbikin presentasi jam 1 malam-jam 3 an, salut pokonya. 

5. Keesokkan paginya, kami bersiap untuk presentasi LKTI. Sebelumnya kami sarapan terlebih dahulu, selama di Medan makanan nya pasti ada sambalnya dan bumbu rempahnya terasa banget, kayak bumbu padang. Di jalan-jalan juga tersebar banyak warung makan Padang, lezat banget rasanya. Lanjut, kita presentasi seperti biasa, banyak ide-ide keren yang ditampilkan. Aku belajar banyak banget dari mereka, cara presentasi, menjawab pertanyaan, adu argumen, dan lain-lain, apalagi dari UB sang juara umum PIMNAS saat mempresentasikan karyanya. 
Setelah presentasi karya, foto bersama Juri


6. Malamnya kami diperbolehkan beristirahat dan free time

7. Keesokkan paginya para peserta menghadiri Pameran karya, Medan National Conference, Talkshow Beasiswa Luar Negeri, dilanjutkan pengumuman juara LKTI
Topik MNC membahas SDG's dalam hal pendidikan, sedangkan talkshow beasiswa berisi cara mendapatkan beasiswa LPDP dengan pengisi award LPDP dari UNIMED. Acara yang berlangsung sangat membuka wawasan kami lebih jauh, dan lebih memotivasi untuk PD dalam nge apply beasiswa LPDP.  Alhamdulillah, saat pengumuman kejuaraan kami mendapatkan juara 3 LKTI. 
Bersama Tim Seperjuangan
Tim dari UNS (PKP & Pend. Fisika)

Foto Bersama Finalis MNC-FILM 2017
8. Sore nya kami berkeliling UNIMED, jalan-jalan melihat suasana kampus di UNIMED. Yang aku suka dari UNIMED, sistem perpustakaannya yang bisa ngembaliin buku secar otomatis, jadi kita gaperlu ke petugas perpus, langsung masukin buku ke mesin dan bentuk mesinnya kayak mesin atm gitu (kita kayak setor tunai via mesin), semoga perpustakaan UNS kedepannya bisa seperti itu. Bangunan di UNIMED juga besar-besar, luas, dan bersih.

9. Malamnya, kami bersiap untuk field trip ke Danau Toba, FYI Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia. Nah sesi field trip inilah yang paling kami tunggu-tunggu. Peserta berangkat field trip jam 12.30 pagi dan berkumpul di halaman penginapan. Kami berangkat menggunakan dua bis. Sepanjang perjalanan aku melihat-lihat suasana Pulau Sumatera, ngelewatin hutan-hutan juga. Sampai di Parapat kami Shalat Subuh terlebih dahulu, lalu berfoto-foto ria di pinggir danau Toba. Fyi, daerah Danau Toba luas banget, gak cuma via Parapat aja klo mau wisata ke sini, dari jalan-jalan lain juga bisa *sebenarnya aku gak begitu paham tentang wilayah2 di Toba*. Setelah berfoto ria, kami sarapan pagi bersama di pinggir Danau Toba sambil menikmati hembusan angin pagi yang sejuk.
Girls Squad

Bareng anak UNEJ, gokil-gokil orangnya

UNS Girls, dimintain tolong foto produk, ceritanya kayak endorse gitu. Klo mau endorse di Hafni boleh banget kokkk hihiiihi *pd bngtt*

Boys Fullteam Squad, Keren fotonya
10. Klo gak salah, jam 9 pagi kami ke penyebrangan Ajibata, karena kami mau ke Pulau Samosir tepatnya daerah Tomok. Selama di kapal aku menikmati keindahan panorama Danau Toba, asliii cakep bangettt danaunya. Fyi,danau toba memiliki kedalaman yang dalam banget pokonya, airnya berwarna hijau biru hasil pantulan pohon-pohon yang mengelilingi Danau Toba. Danau Toba dikelilingi oleh gunung-gunung, dan udara di sana emang sejuk buangettt, relax banget pokoknya. Kata temen yang dari Medan, naik ke gunung di sekeliling Danau Toba asikk banget lhoo, pemandangannya indah dari atas gunung, dan yang aku liat di TV emang indah bangett, gak ada salahnya kamu mengunjungi Danau Toba sebagai destinasi wisata mu. Saat di Danau Toba, ada lokasi-lokasi tertentu yang nggak boleh didokumentasikan, aku lupa namanya apa. Di Pulau Samosir juga terdapat resort indah, katanya mahal dan isinya turis-turis mancanegara. Oiya dari salahsatu daerah di Samosir yang ku lihat di TV, ada lokasi yang instagramable banget, tapi sayangnya aku gak mampir ke sana. 

11. Sampailah kami di Pulau Samosir, tepatnya bagian Tomok. Di Tomok terdapat penjual souvenir dan cinderamata khas Toba. Harga yang ditawarkan terjangkau, menurutku murah sih, karena perkiraan awalku harga-harga di Sumatera lebih mahal daripada di Jawa, eh ternyata enggak juga. Yang terpenting, kalau mau beli di twar saja sampai oke hehee. Setelah shopping cinderamata, kami melihat kebudayaan Tomok dengan Tarian Sigale-gale, mendengarkan legenda dan cerita Tomok, serta berkunjung ke Museum Batak. Oiya aku sempat juga membeli durian di Samosir, harganya lumayan murah, aku dapet 15rb untuk 1 buah durian, kami membeli 2 durian untuk dimakan bersama-sama, di Jawa gak bakal ditemui durian semurah itu. Karena masih pengin durian, aku membeli lagi 1 durian untuk dimakan di Medan. 
Menggunakan baju adat Batak, menggunakan kain Ulos

Salahsatu hasil seni yang dipamerkan di museum

Girls Squad berfoto bersama di depan Museum
12. Setelah jalan-jalan di Tomok, kami menunggu jemputan kapal untuk kembali ke Ajibata. Sambil menunggu kapal, tak lupa kami hunfot lagi. 
Ma team with LO, salam ilmiah

13. Disepanjang jalan menuj Ajibata, para adik-adik dari paras wajahnya menunjukkan kelas 4 SD menyanyikan alunan musik yang indah, menemani kami kembali ke Parapat. Sembari kapal berlabuh, panitia mengadakan tukar kado yang telah peserta bawa. Sore itu menutup perjalanan kami selama di Toba.

14. Jam 16.00 kami melanjutkan perjalan kembali ke Medan, tepat pukul 21.00 an kami sampai di penginapan kembali. Selama diperjalanan kembali ke Medan, bis mampir terlebih dahulu ke toko oleh-oleh. Salahsatu oleh-oleh khas Medan adalah cake bolu dan kripik balado. Sampai di penginapan cuaca sedang hujan deras. Saat malam itu juga, aku beserta teman-teman sudah berjanji mau beli mie aceh, masak jauh-jauh ke Medan nggak nyicipin makanan khasnya. Akhirnya jam 10.30 malam, temenku keluar dan membeli mie aceh. Sambil menunggu kami membuka durian yang ku beli di Samosir dan bercanda tawa. Kami menikmati malam terakhir di Medan dengan makan mie aceh dan pesta durian hingga jam 1 pagi. Padahal, esok setelah subuh aku sudah harus bersiap pergi ke bandara untuk kembali ke Solo.

15. Paginya kami (Tim UNS dan UNDIP) bersiap pulang, tak lupa kami berpamitan dengan peserta lainnya dan beberapa panitia. Kami take off 07.00 pagi *klo gak salah*, dan transit di Soekarno Hatta terlebih dahulu, jam 15.00 sore baru takeoff ke Solo. Selama di Bandara aku menikmati waktu gabut dengan menonton TV. Saat transit, aku diajak ngobrol dengan mbak dari Solo dan aku gak kenal. Dia baik hati nawarin tebengan kami bertiga untuk kembali ke UNS.
Sebenarnya kami bertiga juga binggung, mbalik dari Adi Soemarmo ke UNS mau naik apa, klo malem kan sudah gak ada BST. Ya paling naik taksi, itupun opsi terakhir karena kami benar-benar menghemat anggaran. Allah Maha Baik banget, melalui mbak nya yang tadi ngajak ngobrol, dia nawarin nganter kami ke UNS, padahal baru kenal saat itu. Awalnya aku tolak sihh, karena masih orang baru kenal, tapi dari parasnya mbaknya orang baik, dan ku tanyakan ke temen ku juga. Klo mereka mau, ya aku ikut-ikut aja. Akhirnya kami naik mobil mbaknya untuk kembali ke UNS.
 PS : ini salahsatu hikmah silaturahmi, coba kalau saat transit kita gak saling ngobrol, gak bakal berakhir seperti ini, tapi klo ajak obrol orang juga hati-hati ya... zaman now gak semua orang juga baik, kadang bertopeng. Tapi jangan suudzon jugaa hehee


THE END. Thank u for reading. Semoga di tahun 2018, aku bisa kembali jj ke Medan. Amiiinnn.






Praktikum and praktikum in 1st semester

Awal mula menjadi anak FP, aku kira memiliki jadwal praktikum yang sedikit. Ternyataa... banyak juga praktikum ku di semester pertama. Aku kedapetan 4 praktikum nihh, ada Botani, Ilmu Tanah, Ekonomi Pertanian, dan Sosiologi Pedesaan. Semua praktikum yang dijalani seru-seru tp juga capek wkwkkk. Di awal semester banyak seambrek acara jurusan, makrab, pelatihan-pelatihan, dll. Masa semester 1 masa-masa transisi banget mnurut ku, banyak capeknya dan kudu strong.


Itu tas nya bikin sendiri lhoo. Klo ada yang mau request tote bag lukis, bisa hubungi aku :)


Langsung aja mengawali cerita di praktikum Botani. Praktikum Botani berisi tentang fisiologi tanaman, pencandraan tanaman, sistem tanaman menyerap air, dan berhubungan dengan bagian-bagian tanaman. Praktikum yang terlaksana di laboratorium mengharuskan memakai jas lab. Praktikum Botani menurutku sangat menarik nih. Pernah gak kalian berpikir tentang keanekaragaman tanaman? Mengapa diciptakan aneka ragam banget. Sampai-sampai bentuk daun aja aneka ragam dan susah banget hafalinnya ._. *ini mah pengalaman responsi botani*.



{فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ (24) أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا (25) ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا (26) فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا (27) وَعِنَبًا وَقَضْبًا (28) وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا (29) وَحَدَائِقَ غُلْبًا (30) وَفَاكِهَةً وَأَبًّا (31) مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ} [عبس: 24 - 32]
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. ['Abasa: 24-32

Banyak banget pelajaran yang didapat dari ayat tersebut, Allah menciptakan tumbuhan-tumbuhan yang beraneka ragam karena kuasa Allah. Dia Maha Pencipta mahluk. Tumbuh-tumbuhan merupakan produk primer bagi manusia dan hewan. Pabrik primer bagi hewan karena tumbuhan merupakan sumber pakan bagi hewan. Nah itu salahsatu tanggungan kalian wahai generasi Pertanian. Tanggungan mu besar lhoo, harus bisa menyuplai pangan bagi manusia dan menyuplai pakan bagi hewan. Coba bayangkan klo keduanya kekurangan makanan, bisa mati kan ._.

Anw klo belajar masalah botani ya... ak keingat sama ceramah yang aku dengar, kaum Muslim diwajibkan untuk mencari ilmu karena ilmu tersebut yang mengantarkan dalam beramal. Contohnya aja seperti ini, Pak Tani (Petani Tradisional) dengan ilmunya dapat menanam padi, sedangkan Petani Berdasi dengan ilmu yang lebih tinggi dapat menghasilkan padi 10 kali lebih banyak dari Pak Tani. Nah inilah keutamaan dari orang yang berilmu, semakin banyak ilmu yang dimiliki, semakin besar amalan yang dapat dikerjakan. Makanya jangan suka mengeluh saat mencari ilmu, saat kuliah, dan dimanapun engkau berada *self reminder buat Hafni banget*.

Balik lagi ke praktikum Botani, praktikum yang gampang-gampang susah dituntut untuk mengenal lebih dalam tentang tanaman, entah cari referensi dari buku perpus, internet, atau laprak kating juga boleh, yang penting jangan di copas kebangetan, ga kreatif juga kaliii ._.. pokonya klo habis praktikum, buruan ajaa nulis draft lapraknya, biar gak keteteran. Fun facts praktikum botani ada siklus yang menarik nihh, pre test, praktikum, draft laprak, revisi, ngerevisi, kumpulkan, ngewarnai, acc, ditimbun, dijilid, acc, ttd dosen, dikumpulkan, dikembali in lagi, laparak nya nganggur, tiba-tiba laprak diminta dekting buat sumber laparak lagi. Begitulah siklusnya, bakal keulang-keulang terus.

Dokumentasi setelah praktikum terakhir botani :

Kelas PKP A  with Co Ass Botani

Bareng geng nya pecinta ellit, namanya kok ya bisa pecinta ellit motivasinya apa ._.

Geng pecinta ellit isinya cantik-cantik, tapi kelakuannya kdng aneh wkwkk, engga aneh deng, gokil kokk


Selanjutnya tentang Praktikum Ilmu Tanah. Praktikum yang nyita waktu weekend banget pokoknya. Menghambat aku buat pulang Semarang. Awalnya males-malesan sama praktikum ini, dah nyita hari libur, ublek-ublek tanah, kotor-kotoran, lokasinya jauh dan terpisah-pisah, harus ngelab juga, panas pula ._. Lama-lama juga suka, tp gk banget2 juga. Praktikum ini ngajarin banget tentang struktur tanah, jenis tanah, tanah yang baik untuk pertanian, tanah-tanah yang subur, dll. Nge lab uji kapasitas lapang dan beberapa uji lainnya yang aku dah lupa bisa nyampe malem-malam. Kudu pulang malem demi praktikum ini._.


Next about praktikum ekopret, eh ekoper maksudnya. Ekoper merupakan singkatan dari Ekonomi Pertanian. Di Praktikum ini diwajibkan untuk mengamati langsung perekonomian petani di lapangan. Kita kayak homestay gitu di salahsatu rumah petani selama 3 hari, 2 malam. Kelompok ku ketempatan di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, oiya tiap tahun lokasi praktikum akan berubah-ubah. Ngapain aja kerjaan nyaa? ya cuma wawancara 4 petani, nanya-nanya in kebutuhan sehari-hari yang digunakan petani untuk mencukupi keluarga, pengeluaran petani untuk usaha tani, investasi petani, dll pokonya yang berhubungan dengan keuangan petani.

Sedikit cerita, saat praktikum, aktivitas kita ya praktikum, ya jalan-jalan, makrab juga sampe malem-malem, ya wisata, ya ngumpet dari co ass, bantu-bantu tuan rumah, juga perbaikan gizi di rumah yang ketempatan homestay wkwkkk. Klo aku, paling enak praktikum di FP ya praktikum makul prodi PKP sm AGB, isinya jalan-jalan semua, itung-itung refreshing. Ehhh tapi tetap ada tanggungan laprak huhuuuu. Meski isi nya jalan-jalan dan wisata, di praktikum ekopret juga pusyingg banget, ada tanggungan hitung-hitung yang banyak banget datanya. Itungannya simpel siii, cuma data nya buanyakk banget itu lhoo hehee. Hmm menariknya lagi dari praktikum ini, aku lebih ngerti tentang keadaan petani di lapangan.

Meski dari hitung-hitungan praktikum ekopret, banyak sekali ditemui petani yang cenderung banyak ruginya daripada untungnya. Lha teruss faktor apa dong yang bikin petani tradisional tetap menjalankan pekerjaannya?? Banyak petani yang melakukan usaha tani sebagai way of life dan meneruskan warisan usaha tani secra turun temurun. Salutnya, banyak petani yang mengatakan hidup kan yang ngatur Gusti Allah, kita manusia cuma bisa usaha aja. Jlebb, pernyataanya reminder in aku biar gak mudah ngeluh, memang benar adanya dalam Q.S Ath Thalaq ayat 2-3


Artinya: “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu“.
Hanya Allah lah yang memberi rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Kita cuma disuruh ikhtiar yang terbaik, mungkin bila belum rejekinya dari arah yang kita inginkan, tapi Allah telah menyiapkan rezeki lainnya dari arah berbeda. Rezeki yang diinginkan merupakan rezeki yang berkah dan cukup. Bila kita memiliki segudang impian dan keinginan, tetaplah berikhtiar dengan maksimal, Seperti responden petani di praktikum ekoper, meski petani gagal panen, mereka selalu ikhtiar karena mereka percaya Allah akan menjamin rezeki bagi hamba-hamba Nya sesuai dengan apa yang dikendaki Nya. Apabila ingin rezeki banyak, kita sudah ikhtiar mksimal dan berdoa, tapi belum terwujud, pasti Allah pnya rencana lain untuk kita. Pokoknya Allah baik banget sudah ngasih rezeki lebih dari yang diinginkan. Keep Hamasah for ur next way to Jannah, because Allah know what the best for u. Banyak sekali ayat Al Qur'an yang nge reminder in kita saat susah, galau, binggung. Dah gausah cari-cari quotes dari manusia-manusia, buka aja Al Qur'an isinya quotes-quotes yang menyejukkan hati *this is reminder for me*.

Cuplikan keseruan ekopret
Main bareng Debay

Kabur sejenak dari Praktikum, Wisata ke Astana Giribangun

Ke tengah sawah, biar gak ketemu co ass lapangan wkwkkkk
Next story adalah praktikum Sosped alias Sosiologi Pedesaan. Praktiku sosped merupakan praktikum homestay yang pertama kali. Pertama kali juga aku ngeliat langsung sawah-sawah, dan terjun langsung ke sawah selain sawah di desa mbahku. Rasanya nyenengin banget liat hijau-hijau menyegarkan. Praktikum sosped merupakan praktikum yang paling nyenengin daripada praktikum lainnya. Karena kami juga butuh nuansa baru dengan segala kepenatan kampus, akhirnya praktikum juga ke lapang. Jalan-jalan, gak pusing-pusing. Modal praktikum sosped cuma ngewawancarai petani di Desa Mojopuro, Sumberlawang, Kab. Sragen. Praktikum sosped dalam 1 rumah tinggal 3 kelompok dari prodi yang berbeda. Sistemnya hampir sama kayak ekoper, kami tinggal disalahsatu rumah warga desa, kayak homestay gitu.

Di sini kami bisa saling kenal teman prodi lain, dapat teman baru. Praktikum sosped juga mengajarkan untuk mengasah keterampilan berbicara di masyarakat umum, khusus nya petani. Praktikum yang berlangsung 3 hari 2 malam, diawali dengan mencari monografi desa. Dari monografi tersebut dapat dilihat data kependudukan. Selanjutnya kami ditugaskan tiap praktikan mencari 5 responden yang terdiri dari petani pemilik pengarap, penyakap, buruh tani, dan penyewa. Dalam praktikum ini, aku sering menemui kendala berkomunikasi dengan petani, entah aku yang gak begitu paham bahasa jawa, atau sananya yang gak begitu paham bahasaku. Yang pasti, dari sini ku amati banyak petani yang tidak merekomendasikan anaknya menjadi petani. Duh pak, padahal jadi petani berdasi enak lho, margin penjualannya banyak kalau punya ilmunya. Semoga Hafni bisa jadi petani berdasi yang sukses di usaha pertanian, aminn. Dari praktikum sosped yang menyenangkan, aku memiliki cita-cita menjadi co ass sosped tahun depan, semoga impian ku tercapai.

Dokumentasi sosped
Fullteam Mojopuro Rangers


Kelompok Sosped, Ang yg ngefoto in

Suasana jalan desa yang sepi dan dikelilingi persawahan




Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...