Ambisnya Belum Seberapa


Klo ada orang yang bilang Hafni ngambis, menurut ku itu gak ambis sihh... Malah ak merasa ambis ku itu kurang gregettt, banyak ngeluhnya, kurang percaya, dan banyak nyerahnya. Awalnya berniat ingin ke Jerman ikutan invention di Jerman karena topik nya related bngttt sama biomaterial Firest B. Alhamdulillah paper sudah diterima, dapat invitation, tinggal ngurus dana dll, ehhh gajadi hehhee. Daya tarik dari Jerman ituu.... perkembangan kimia nya josss bngttt. Waawww dehh pokoknya untuk Jerman, yang aku tau itu klo mau beli produk Merck (bahan kimia) harus bngtt impor langsung dari Jerman dan dijualnya juga limited bngt di toko kimia Indonesia. Ditambah banyak sekali ilmuwan dunia berasal dari Jerman, nahhh ini yang bikin aku tertarik bngttt berkunjung ke museum di Jerman.

And then, setelah berfikir-fikir dan invention di Jerman dilaksanakan pada bulan November dan kita tim Firest B belum ada persiapan sama sekali untuk ngurus surat Setkab, perizinan dana, cari dana dll. Makaa.... kami putuskan untuk tidak ikutan dan berhenti ngambis ikut invention ke Jerman hehheee. Namun, kita tetap nihh pengin ikutin Firest B ke event internasional. Kita searching event, sepertinya menarik invention di Shanghai, China.

Niat sudah, produk sudah ready, tinggal gass aja untuk ngurus keberangkatan. Saat itu posisi nya lagi magang di BPTP Jateng. Jadi saat magang, aku coba2 cari waktu untuk buat proposal ke Shanghai, cari harga pesawat, dll. Saat itu juga aku belain untuk gak masuk sehari biar bisa ke Solo, konsul sama dosen, apakah di acc produknya kalau di bawa ke Shanghai. Setelah konsul, ada hal yang perlu dipertimbangkan lagi klo benar2 mau ke Shanghai. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, pastinya effort nya lebih banyak, karena butuh visa serta pendanaan yang tidak sedikit. Hmmm karena pertimbangan akademik dan aku nya yang kurang percaya diri, kurang mempersiapkan, dan kurang memperjuangkan mimpi tersebut. Akhirnya ku tanya ke mbak2 Innopa, event apa yang masih buka dengan biaya yang murah dan gak jauh-jauh dari Indonesia. Dan di jawab "ikut WYIE aja, di Malaysia".

Okaiii deh, kami memutuskan untuk ke Malaysia dan berproses dalam mempersiapkan invention WYIE bersama Tim Firest B

(Share pengalaman WYIE di postingan selanjutnya)

Kaderisasi Ilmu, Why not???

Ilmu yang bermanfaat itu, ilmu yang dibagikan kepada orang lain & diamalkan. Ketika ilmu yang dimiliki tak digunakan, akhirnya hilang juga, lupa juga, ujung-ujungnya ntar bilang "buat apa ak sekolah lama-lama, klo akhirnya ilmu yg ku dapat gak berguna". Wehhh miris bngt statement nya, takabur bngtt. Bukan ilmu nya  yg salah, cuma kita nya aja yang belum nemu waktu dan tempat pengaplikasian ilmu tersebut.

Well, singkat cerita bulan Maret - April kemarin udah mulai padat2 nya praktikum, tugass juga lumayan banyak, rapat2 mulai dilakukan, proker juga mulai berjalan. Di sela-sela itu juga, jiwa ambis ku memanggil untuk berkelana ke exhibition di negeri sebrang, dan disaat itu juga tawaran "Hafff ikut ini yukkk, ikut itu yuk; Haff KTI an bareng yukk; Kolabs yukk" mulai berdatangan, ada yang berhasil dan ada yang gagal, bahkan masuk finalis pun tidak.

Terkadang menyempatkan waktu untuk berdiskusi itu... lumayan berat, dari pagi sampai sore udah kuliah, kadang ada rapat juga, kadang asistensi praktikum, kadang nge admin kos-kos an, kadang mager-mager an, kadang harus bikin buket untuk nge rintis @hay.project, kadang pengin jalan2 wae, kadang lupa bersyukur juga klo Allah memberi kesibukkan untuk disyukuri, bkn untuk dikeluhkan (: *astagfirullah.  Sebenarnya bkn dimasalah sibuknya, krna sibuk ku jg ga seberapa, tp terkadang binggung aja gitu mau mulai rutinitas yang mana. I mean managemen waktu ku yg salah, hingga akhirnya mood dan mager2 an menjadi hal yang aku lumrahkan :((

Balik ke diskusi,
Ada hal lain yg aku sukai dari diskusi, yaitu mendapatkan mindset baru, pemikiran baru, cara menyampaikan ide yg baik, bertukar fikiran, hingga perasaan senang apabila bisa mentransfer ilmu yang dimiliki untuk diterapkan bersama2. Ada 5 kontribusi project yang harus kuselesaikan (re : kebagian PJ), (1) bisnis plan farmig kuy, dan ini 3 atau 4 kali blm berhasil lolos masuk final manapun hehee, (2) Kopiserpa ke exhibition Malaysia, (3) KTI wakaf pertanian, (4) nemenin KTI an temen tentang pertanian ke UB, (5) nemenin dedek2 yg mau belajar buat KTI internal. Tp kaderisasi ilmu dan berkarya itu perluu bngt. Sebenarnya gak berat2 banget, cuman yaa krna managemen waktu yg kurang sipp & fokus nya mencar2, sometimes suka kzll sendiri dg diri yg suka ngambis.  Di saat2 itu juga, aku sadar bahwa tidak semua orang sefaham dan setuju dengan sikap ku (re : tdk suka dg sikap / akhlaq ku), apalagi sikap terlambat dan suka tidur di kelas. Belajar menjadi baik itu emang ribet yaa -__-, pengin hijrah tp bnyk godaan, pengin baik tp kok capek, pengin ambis tp kok capek, pengin sambat terus tp kok ya gk bersyukur. Yahhh yahh sudahlahh, emg fitrah manusia untuk berprogress. Life is process and lets enjoy it.

But, dibalik managemen waktu yg amburadul, pasti Allah memberi kan pelajaran berharga untuk ku, agar lebih mendekat dengan Nya, memohon ridha Nya, dan selalu memasrahkan semua kepada Nya. Lets to be process & membagikan / menerapkan ilmu yang ada.


#absurdpost #random

Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...