Kebutuhan masyarakat akan informasi dapat dipenuhi dengan membaca, mendengar, dan menonton media massa. Media massa merupakan sarana penyampaian berita dari sumber berita ke khalayak umum. Media massa sangat berperan dalam menambah informasi dan pengetahuan seseorang yang mengkonsumsinya, sehingga media massa dapat mempengaruhi pola pikir seseorang.
Akhir-akhir ini, banyak ditemukan media massa yang berkamuflase sebagai provokator politik. Apalagi di musim pemilihan Gurbernur DKI Jakarta Dapat disimak media massa hanya mengupas berita dari sisi positif kubu calon gurbernur dan wakil gurbernur tertentu dan tidak memberitakan atau menampilkan sisi negatifnya. Diperparah lagi dengan menampilkan dan mengupas sisi negatif kubu lain.
Pengunggulan satu kubu pasangan akan melahirkan suatu pencitraan dalam berita. Sedangkan dengan mengupas sisi negatif kubu lain, secara tidak langsung media massa telah menodai keobjektifan berita yang disampaikan.
Kesubjektifan media massa dalam menyampaikan informasi dan berita, dapat berdampak pada suara (pilihan) masyarakat dalam Pilkada. Mereka berpersepsi positif kepada kubu yang diberitakan memiliki citra positif di media massa yang ia konsumsi. Dengan hadirnya media massa yang subjektif, menimbulkan terpilihnya gurbernur yang tidak sesuai hati nurani masyarakat.
NB : Aktikel ini ditulis dalam UAS Bahasa Indonesia, semester 1.
Ntapss… Semalam Bersama FIM Kece dalam Diskusi Online FIM Bengawan
Hallooo guyyss..
dah lama gak blogging, karena keseruan liburan dan kegiatan lainnyaaa.. Kali
ini, Hafni bakal mengshare suatu komunitas anak muda. Hmmm komunitas apa
yaa??? yang pasti kece dan keren abisss
untuk dijadikan wadah bergerak anak muda Indonesia. Waawww blog kali ini bakal
seru banget pastinya. Taraa... Hafni share notulensi diskusi online FIM
Bengawan ya, yang menghadirkan narasumber dari FIM Kece.
Eittss...
sebenarnya kalian tau gak sih?? Apa itu FIM?? FIM adalah sebuah forum
independen yang beranggotakan pemuda dan mahasiswa dari berbagai aktivitas,
universitas maupun lembaga kepemudaan, dari seluruh Indonesia; dengan cita-cita
bersama membangun bangsa dengan semangat kontribusi bersama. Forum ini dibuat
sebagai sarana peningkatan kompetensi pemuda dan mahasiswa dalam rangka
menyiapkan pemimpin masa depan dan wadah silaturahmi untuk membangun kontribusi
bersama. Info
lebih lanjut, kalian bisa check di http://forumindonesiamuda.org/ . Sebelum melangkah lebih
jauh, FIM memiliki FIM Regional juga lohh..
Sebenarnya, FIM Regional itu apa sih? Nah FIM Regional merupakan grup
atau bisa dibilang cabang dari FIM pusat, namun anggota FIM Regional merupakan
anak dari daerah tersebut. Sekarang sudah tersebar sebanyak 29 FIM Regional.
Ada FIM Bengawan (daerah Solo), FIM Kece (daerah Bandung), dan 27 regional
lainnya.
Langsung
aja nihh.. ak share all about FIM Kece (daerah Bandung) dari diskusi online
kemarin malam.
First,
kita kenalan dulu yukk sama narasumber FIM Kece, gak kenal maka.. (isi sendiri,
jangan pada ngisi ‘’ta’aruf’’, eh gaapa ding, yang ngisi ‘‘ta’aruf” dah siapp nikah nihh hahaaa) *skipp, lupakan
kerecehan ini*
Narasumber :
Nama :
Yulia Latifah(Uli)
Pendidikan :
Alumni keperawatan unpad 2011
Hobi :
traveling
Angkatan FIM : FIM
16 tahun 2014
Jabatan di FIM :
koordinator FIM KECE (FIM Regional Bandung) tahun 2015-2016
Anw, Mba Uli yang
suka sekali travelling, sudah pernah keliling Melaka-Malay-Medan-Banda
aceh-Sabang , dan menjadi volunter medis lhoo.. antara lain, gempa
pidie jaya dan asap
Kalimantan.
Second, kita lanjut kepo in, ada apa dengan FIM Kece??? Dah gk sabar lah yaww,
untuk kenal lebih dekat dengan FIM Kece.
Jadi FIM KECE itu kepanjangan dari FIM (Forum Indonesia Muda)
(K)reatif
(E)nerjik
(C)erdas
(E)mpati
Kegiatannya ngapain aja nihh??
Berdasarkan cuap-cuap Mba Uli, berawal
dari kegiatan main bareng, nongki bareng, dan seru-seruan bareng anak FIM Kece.
Anak FIM Kece ngerasa “nongki gua kok unfaedah banget yaa”.. sampe akhirnya,
FIM Kece ngadain sharing session internal, dengan nama “Berbagi Kearifan”.
Simple
banget kok kegiatannya, seseorang anak FIM KECE cerita tentang
pengalaman hidupnya baik itu soal pendidikan/ karir/ apapun yg dirasa bermanfaat
lalu sharing ke temen-temen FIM juga di tempat makan. Intinya, kita nongki-nongki tp berfaedah,
meskipun Cuma sharing pengalaman hidup, kegiatan ini bisa sebagai wadah
motivasi untuk anak-anak FIM agar lebih bermanfaat.
Third, biasanya suatu komunitas punya program kerja dongg, proker FIM Kece apa aja nihh??
Ternya oh ternyata... FIM Kece punya
proker utama YOUNG LEADERS TALK (YLT). Tahu gkk?? Young Leaders Talk udah diadain 9x lhooo... waww mantapss. Acara YLT menjadi salah satu icon kegiatan FIM KECE. Diadain setahun sekali
atau kadang dua tahun sekali. Nahh
di Bandung itu lokasinya deket2 jd kita gampang kumpul
gitu buat sekedar main. Berdasarkan
pengalaman Mba Uli, sewaktu diadakan YLT 9 bertemakan “traveling”. Kebayangkann serunya
YLT bersama FIM Kece, gak melulu membahas kuli-ah aja kokk J J. Banyak anak muda yang sharing pengalaman
kehidupannya yg bs diambil manfaat sama anak muda lainnya. Tema traveling, kita kemas dengan berbagai sudut pandang
mulai dari: pendidikan, hobi, dll....
Selain YLT, FIM
Kece juga ngadain acara KECEAGUSTUSAN. Tujuannya untuk memperingati Kemerdekaan Indonesia dan mempererat
persaudaraan antar anggota. Ada lomba-lomba seru, dan kumpul bareng alumni FIM
Kece.
Selain itu, ada gathering penyambutan anak baru fim kece.
Biasanya nginep dan main werwwolf
Program lainnya ada KECE WISUDA, seperti
agenda FIM Regional lainnya yang turut senang atas kelulusan anggota FIM
Kalo ini KECE SIDANG
jd supporter temen2 yg sidang
Ada pula KECE
SEHAT, kita olahraga bareng juga dong..
FIM Kece
menghadiri roadshow fim di acara UNPAD, penyelenggaranya anak sastra
FIM KECE diundang ITB dalam acara Pameran Komunitas
roadshow (lagi) di UNPAD (tahun 2016)
Selain
kegiatan tadi, ada juga kegiatan sosial. Saat Ramadhan, kita ada in SAHUR AT THE HOSPITAL jadi biar
berbagi sahurnya bareng para keluarga pasien gitu
Kalian tau gak?? Menurut Mba Uli
“Keuntungan kita ikut FIM, akan menambah networking. Memudahkan kita dalam mendapat rezeki,
kerjaan, jodoh, silaturahmi, dan berbagai kesempatan yg ada”. Motivasi Mba Uli ikut FIM, karena keinginan punya temen se Indonesia.
Dan ternyata kerasa manfaarnya pas traveling bs ketemu temen fim dr berbagai daerah dan hemat uang nginep karena kita bisa nginep di mereka. “Saya dulu anaknya mungkin ga pinter amat tp suka mencoba hal baru. Suka diskusi. Yaudah
jadinya banyak yg bilang saya loyal
bgt di FIM makanya dipilih jd koor karena dilihatnya karena pas saat itu yg pas
bgt selalu ada di fim” jelas Mba Uli
terkait motivasi dan alasan Mba Uli bergabung di FIM.
Fourth, Menurut Mba
Uli, pengalaman yang palingg berkesan di FIM apa aja i???
“Kalo paling berkesan ya setiap
ketemu anak FIM itu entah kenapa kita kaya udah punya chemistry tersendiri. Jd gampang
akrab dan cepet nyambung. Anak fim dari manapun dan angkatan berapapun. Lalu anak fim itu low profile gitu
kebanyakan. Jd mereka kalo dr depan sih kaya biasa aja tp pas ngobrol banyak
ternyata mereka punya sesuatu yg luar biasa dan ga pelit buat berbagi. Dan yg pengalaman paling berkesan pernah
diajak ke pedalaman Palangkaraya KalSel sama anak fim buat jd volunteer medis
pas bencana asap sih. Jd banyak kesempatan gitu diajak ke sana sini kalo emabg
kita mau manfaatin kesempatan.”, jelas Mba Uli. “Uli ini ga cm aktif di FIM regional
tp jg aktif di fim pusat”, tambah
Mas Jati. Mba Uli juga pernah jd panitia FIM 17 dan FIM 18, selain itu di beberapa kegiatan lain diajak
jd fasilitator Kawah
kepemimpinan pelajar yg diadaian kementrian pendidikan sebagai fasilitator Ketua OSIS SMP se Indonesia.
Nahh, kalo suka-duka nya, apa aja nih
Mba..?
Suka
dukanya, kalo lama jadi volunter, kadang kangen
keluarga haha. Wkt di kalimantan mau pulang ga bs karena kapal buat nyebrang ga bs jalan, penyebabnya kabut tebel , alhasil kami kejebak 2 harian di sana padahal acara udh beres.Selain itu, ada rasa takut gempa susulan di
Aceh tp alhamdulillah ga ada hehee..
Fifth, kali ini kita
masuk sesi tanya jawab. Pertanyaannya panjang buangett. Kira-kira seperti
inilah pertanyaannya dari Kak Eka Anzihory, alumni Fisika UNS dan salahsatu penerima beasiswa Bakti Nusa.
“Fim kece kan fokus di ‘berbagi
keaarifan’, nah sebenernya ada
fokus khususnya nggak sih kak gerakan nya ke arah mana?”
Langsung aja di jawab Mba Uli, “Khususnya
terkait gerakan sosial, karna kita tau Bandung kompak banget netizennya, dan
iklim komunitas yg tumbuh di kota tersebut juga terbilang baik, ditinjau dari beberapa komunitas/gersos yg sinergis banget
berkolaborasi dgn pemkot Bandung, belum lagi di support warga Bandung yg melek digital.
Nah apakah FIM Kece ngambil peluang ke arah situ juga ? Sinergisitas gersos
dengan pemkot dan masyrakat?”
FIM
Kece memang ga ada fokus kegiatan. Karena dulu pernah mau fokus ke budaya, tapi
jadi stak gitu. Alhasil kami bikin kegiatan apapun yg dikira bermanfaat mau itu
sosial, atau gerakan apapun kami garap aja karena kalo difokuskan menurut kita
sih jd terbatas kreativitasnya. Terus kami juga ga bs konsisten dengan SDM yg
itu aja, tau sih FIM itu pasca pelatihan nanti apalagi yg baru harus mengabdi
dan aktif minimal 1 tahun. Tapi pasti adaaaa aja yg hilang karena kita tau anak
FIM = anak yg punya "mainan" di kampus, jd mereka harus berbagi waktu buat organisasi
dan FIM. Sehingga sifatnya kami lebih kearah volunteer. Intonya, blm ada yg
difokuskan untuk kegiatan dan masih random hehe.
Pada
akhirnya kami membuat FIM Kece nyaman buat tempat kembali, tetep penuh rasa
kekeluargaan kalo berkegiatan. Karena pada akhirnya kalo udh pada bosen atau
selese di organisasinya mereka pasti banyak yg balik ke FIM Kece karena merasa FIM
Kece adalah rumah buat mereka :)
“Iya,
betul sekali Mba Ulli, saya sempet berfikir hal yg sama dgn Mba Uli, dan
mencobanya dgn merintis komunitas kepemudaan di Solo, bareng anak FIM lainnya
juga .Tapi nyatanya dengan membatasi ruang gerak ke arah satu bentuk, malah
membuat komunitas itu diam dan membatu tanpaa kreatifitas, tapi kalo ga punya
ke khasan ya dia jadi kayak volunteer serabutan, yg susah dibedakan dgn
komunitas lainnya. Akhirnya, digitilasisi mungkin bisa hadir jadi soluasi jln
tengah” Ungkap Mas Eka.
Sixth, pertanyaan tambahan dari Mas Eka
“Saya kan asli Tasik nih teh, apakah FIM Kece sejauh ini menjangkau daerah
daerah tersebut ? Semisal Tasik, Garut, Sumedang, Ciamis, dll. Atau hanya fokus di Bandung saja ?”
“Asli
Tasik sebenernya masuk FIM KECE yg terdekat. Wkt itu ada juga yg Garut dan
Purwakarta jadinya masuk fim kece :). Jd kita wilayah Bandung dan sekitarnya”
jelas Mba Uli. So, bagi kamu anak-anak Bandung dan sekitarnya, boleh bangettt
join ke FIM Kece.
Seventh, sejauh mana anak FIM Kece
bergerak?
“sekarang,
anak2 calon FIM Kece Bandung pada bikin
project gerakan campaign-campaign gdan memanfaatkan dunia digital bgt. Idenya
simpel kokk, seperti : ‘Sudahkah kamu telpon orang tuamu hari ini?’ ; ‘Sudahkah
kamu menyebrang di zebra cross?’. Kurang lebih seperti itulah.
Oiya,
Ini contoh project temen2 regional calon FIM Kece bandung. Jd kita dibikin
kelompok2 dan diminta buat project 7
hari bermanfaat + didampingi kakak fasilitator dr FIM Kece seniornya.
Project kawan sapa:
https://www.instagram.com/kawansapa/
Project anti hoax: https://www.instagram.com/p/BXRppzclqUP/
Teman cerita : https://www.instagram.com/temancerita_bdg/
“Harapannya
mereka berkarya walaupun disitu emang ga disebutin dan diminta buat ga bawa
nama FIM, Jd bawa nama gerakan mereka
aja gitu. Meskipun belum rezeki di FIM seengganya mereka udah usaha dan
effort keras buat bs bermanfaat :)” Tambah Mba Uli.
Ini
merupakan beberapa keseruan next gen Bandung
Eighth,
pertanyaan (lagi) dari Mas Eka, “Gimana
caranya membentuk community development di suatu daerah, yg dia bergerak sesuai
ke khasan daerah tersebut, namun kreatifitasnya ga terbatas?”
“wahh.. jd keinget anak FIM yg concern ke bidang community
development atau communiy empowerment. Kalo aku sendiri blm bs jawab karena
belum begitu paham. Mungkin bisa hubungi Nafizah FIM 16, dia fokus dengan
komunitas di daerahnya Madura yg tetep memegang teguh kekhasannya” jelas Mba
Uli.
Ninth, pertanyaan
dari Mas Alvian Novi Arvianto, aktivis Forum Negarawan. “Kalau saya sebenarnya
pingin tanya terkait hal yang sederhana. Bagaimana agar passion kita itu bisa
tersalurkan dengan baik pada komunitas yang orangnya sangat beragam secara
background, tapi masih satu fokus, human centered develoment. Soalnya kolaborasi
itu terkadang menurut saya bisa mempersempit potensi tiap individu, walaupun di
sisi lain juga bisa memperluas konsep”.
“Menurut aku kamu harus nemu orang2 yg satu passion. Jadi
supaya bisa mengembangkan dan ngeluarin ide serta diskusi dengan orang2 yg satu
framework gitu. Pasti dalam satu organisasi bakal ada segelintir orang yg
sebenarnya satu passion sama kamu, tinggal caranya adalah nyari tau siapa aja
orang2 itu” terang Mba Uli. “Kalo di FIM bs dicontohin sama FIM Club. Sampe ada
salah satu FIM Club yaitu FC EneLing (energi dan lingkungan) akhirnya mereka
ngehasilin buku yg berisi hasil diskusi
online mereka selama ini” tambah Mba Uli.
And finally, this is end of the discussion section dan
inilah closing statement dari Mba Uli
So, inilah
akhir dari percakapan Semalam Bersama FIM Kece. Semoga aku bisa kembali
ngeshare pengalaman diskusi-diskusi lainnya, pastinya sama orang yang
keren-keren dan memotivasi kita untuk lebih baik, pantang menyerah, dan siap
berkontribusi untuk Indonesia. See you guys in another post of
amaliamyself.blogspot.com
Subscribe to:
Posts (Atom)
Be Authentic and be yourself
I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...
-
A. Memperbanyak museum-museum di beberapa daerah di indonesia terutama yang sering sekali di kunjungi oleh orang asing. Sebuah museum yan...
-
PERCOBAAN SACH (Membuktikan Fotosintesis Menghasilkan Amilum) (Produce starch prove photosynthesis) amaliamyself.blogspot.com ...