Join Volunteer IAAS Aniversary 8 th Commite

Menyempatkan waktu nulis blog tentang IAAS  Anniversary oleh IASS LC UNS setelah 1 tahun lebih acara berlangsung. Anw, ada yang udah tau IAAS??? Klo anak-anak Faperta atau FP udah biasa banget denger organisasi IAAS di kampusnya.  IAAS singkatan dari  International Association of Students in Agricultural and Related Sciences, fyi IAAS merupakan organisasi internasional semacam AISEC lah klo yang masih binggung. 


Dalam ulang tahun IAAS UNS yang ke 8, IAAS memiliki serangkaian acara. Aku lupa sih detail acaranya apa aja. Klo gak salah, terdiri dari 5 acara besar, yaitu Biggest Way, Agriyoutheducare, Food Bazar "Harvest Food Party", I-Works, dan Closing Party. Biggest Way terdiri dari sharing schoolarship, making CV and Document, essay training, dan IELTS preparation n simulation. Acara Agriyoutheducare terdiri dari serangkaian acara lagi, ada TTE (Tribute to Earth, nanam pohon sebagai bentuk peduli dengan bumi), Agricultural On Training, dan Agriyoutheducare. Serangkaian acara tersebut terpisah-pisah hari dan lokasinya. International Workshop mengusung tema "Being Foodtrepreneur by pulses based bakery for healthy Indonesia" dengan konsep pemaparan theori, praktek langsung, dan working group. Pokoknya keren-keren deh acara IAAS Infinity 8. 

Aku disini mau sharing tentang acara AgriYouth EduCare, di mana aku ikut partisipasi menjadi partisipan dan panitia di acara ini. AgriYouth EduCare bertujuan untuk meningkatkan perkembangan VCP (Village Concept Project) Desa Kemuning. Sasaran dari AYEC adalah warga Kemuning dan partisipant dari mahasiswa. Acara AYEC dimulai dengan Penyuluhan Pertanian Mengenai Perlindungan Tanaman Cengkeh, karena mayoritas warga Kemuning merupakan petani cengkeh dan teh. Dilanjutkan Penyuluhan membuat MOL organik. Fyi, MOL adalah Micro Organism Local atau biasa disebut pupuk cair organik. MOL yang didemonstrasikan berasal dari daun bambu yang difermentasi dengan air gula sebagai starter. Lebih detail cara pembuatan MOL akan aku share di postingan selanjutnya. Yang gak kalah ketinggalan, ada edukasi mengenai pembekalan enterpreunership. Pengisinya merupakan owner dibidang perkopi an, aku lupa nama produknya apa. Setelah serangkaian acara tersebut, peserta diajak berkeliling di Rumah Jamur.

Kami melakukan mini tour di Rumah Jamur, melihat cara pembuatan bibit jamur tiram, pemeliharaan jamur, dan perawatan jamur tiram. Kami mendapat pengetahuan baru mengenai budidaya jamur tiram, penyakit pada jamur tiram, dan kendala serta solusi yang ada. Harga jamur di tempat tersebut murah banget daripada di Kota Solo, harganya cuma 10 ribu / kg, pada saat itu bulan November 2016.  Pokoknya asikk banget acara AYEC di hari itu. Semoga program AYEC bisa memberikan manfaat pemuda untuk Membangun Indonesia dari Desa. 



Dengan menjadi volunteer, aku belajar banyak hal mengenai kepanitiaan di IAAS, suka duka dalam berbuat kebaikan, meski capek rapat sampai larut malam. Namun setelah mengikuti program AYEC, aku merasa puas lelah dalam mempersiapkan acara terbayar sudah dengan kebermanfaatan yang diterima pribadi, teman-teman, dan masyarakat Kemuning.  

IAAS, Think Globally Act Locally!


No comments:

Post a Comment

Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...