Alhamdulillah, dikasih Allah kesempatan melihat Indonesia di Pulau Sumatera, tepatnya di Kota Medan, Sumatera Utara. Pengalaman jalan-jalan ke Medan merupakan mimpi yang akhirnya terwujud. Saat masuk kuliah, tepatnya saat acara ESQ, peserta ESQ disuruh menulis cita-cita dan aku menulis cita-cita mendapat juara LKTI dan jalan-jalan keliling Indonesia. Sungguh aku ingin jalan-jalan menenggok keanekaragaman Indonesia, karena Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang unik.
|
Eksotisme Danau Toba, Sumatera Utara |
Allah mengabulkan keinginan ku untuk jalan-jalan ke Medan. Kesempatan jalan ke Medan merupakan undangan presentasi lomba LKTI, alhamdulillah kami bisa juara 3 bersama tim terbaik yang ku miliki. Ada ginanjar dan rizki, keduanya talented banget dalam hal LKTI dan presentasi. Awalnya kami bertiga tidak ada niatan untuk serius mengerjakan LKTI tersebut, karena kami cuma mengincar sertifikat peserta LKTI saja. Alhasil, Allah memberi kesempatan lebih untuk mempresentasikan karya kami ke MNC-FILM Medan, penyelenggaranya Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Setelah dinyatakan sebagai finalis lomba, kami binggung harus bagaimana, kok aneh ya.. dah dikasih enak, tapi kami malah binggung. Ya binggung banget karena paper yang dimasukkan belum pernah di uji coba / dibikin penelitian, berarti kita harus mbikin penelitian dan penelitian tersebut harus sejalan dengan hipotesis. Padahal topik yang kami bahas merupakan biokomposit, materi kuliahnya anak Teknik Kimia, sedangkan kami cuma anak PKP yang dangkal ilmu perkompositan. Kami binggung juga terkait pendanaan, terbang ke Medan gak murah juga, butuh uang 7,5 juta untuk tim kami, itupun sudah dihemat-hemat banget. Akhirnya kami mengajukan proposal ke FP, alhamdulillah di kasih dana 2,7 juta.
Ya walaupun belum tercover semua, kami tetap optimis untuk berangkat ke Medan. Apapun yang terjadi, kami harus tetap berangkat. Agar hasil yang didapat gak mengecewakan berbagai pihak, sebisa mungkin kami berusaha yang terbaik. Sepulang kuliah dan ngerjakan berbagai tugas + amanah organisasi, tepatnya setelah jam 8 malam kami menyempatkan waktu untuk berdiskusi & mengerjakan penelitian hingga pukul 22.30 an. Hal tersebut dilakukan kurang lebih 4 hari berturut-turut. Ya capek, ya lelah, ya binggung, tapi kami tetap berkomitmen totalitas mengejar mimpi. Untuk mencover biaya yang diperlukan, kami memiliki target untuk membawa pulang piala dari Medan.
Mimpi tersebut harus kami realisasikan agar apa yang telah dijalani tidak mubazir. Kata ginanjar, 1/2 + 1/2 = 0 , makanya kalau berusaha jangan setengah setengah, harus totalitas. Setelah berikhtiar yang maksimal, jangan lupakan untuk berdoa agar diberikan yang terbaik oleh Allah. Sebagai muslim, kita harus tawakal, apa yang dijalani pasrahkan saja kepada Allah, Allah yang akan memberi hasil terbaik. Allah akan mengabulkan apapun yang hamba Nya minta, maka jangan berputus asa dalam berdoa.
Mengenai ikhtiar, Allah SWT telah berfirman dalam Qur’an surat Ar-Ra’d ayat 11:
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan (nasib) suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan (nasib) yang ada pada diri mereka sendiri“.
Sedikit cerita mengenai perjalanan ke Medan
1. Malam hari sebeum keberangkatan ke Medan, kami masih mengedit presentasi, lembur mbuat pamfleat hasil penelitian, nyiapin barang yang akan di display. Karena hasil penelitian baru jadi dan kering pada malam itu juga. Aku masih ngelembur sampai jam 2 pagi. Dilanjut keesokkan paginya harus nge print dan memasukkan data penelitian terlebih dahulu, dan ini sangat crowded sekali, karena Hafni balum packing sama sekali. Jam set 8 pagi harus nge print pamfleat, lanjut mandi dan packing barang, dan isi sangat buru-buru karena kita ngejar waktu sampai di bandara pukul 10.00, karena pesawat take off jam 11.00. Perjalanan dari UNS ke Bandara butuh kurang lebih 45 menit an. Setelah beres semua, kita langsung naik BST (Bus Solo Trans), kita gak naik taksi atau grab/sejenisnya, karena penghematan anggaran.
2. Perjalanan ke Medan, ma first time flying with domestic route to Sumatera. Kami berangkat pukul 11.20 an naik Sriwijaya Air, transit di Bandara Soekarno Hatta, lanjut lagi ke Medan jam 15.00 dan landing di Bandara Kualanamu jam 17.00. Pengalaman menariknya dari sini, saat tas Ginanjar masuk X Ray, dicurigai membawa sesuatu yang aneh. Sesuatu tersebut merupakan produk penelitian (Biokomposit), padahal bukan barang terlarang juga, untuk produknya gak jadi disita. Oiya saat dipesawat, ternyata penumpang yang duduk di kursi depan kami merupakan peserta dari UGM, padahal selama perjalanan kami latihan presentasi dikit-dikit._. Klo gini kan gak jadi surprise presentasinya.
|
Tim UNS with Tim UGM |
3. Lanjut, kami langsung shalat maghrib dan nunggu jemputan panitia dari UNIMED. Setelah menunggu jemputan, kami langsung bergegas ke penginapan yang telah disediakan panitia. Panitia dari UNIMED ramah-ramah, gak seperti yang aku bayangkan sebelumnya kalau orang Medan nyeremin, ternyata orang Medan asik-asik dan ramah *jangan banyak dengerin kata orang ya, kalau belum ngebuktiin*. Sepanjang perjalanan kita ngelewati jalan tol yang dikelilingi oleh perkebunan sawit, banyak banget sawit disini.
4. Kami sampai di penginapan, lalu bergegas cari kamar masing-masing dan istirahat sejanak. Jam 10.00 malam harus hadir dalam technical meeting dan pengarahan dari panitia. Anw teman sekamar ku Mba Erna dan Laili dari UNY, mereka gokil dan welcome banget orangnya. Keduanya merupakan aktivis UKM Keilmiahan di FEB UNY. Mereka berdua sering banget jalan-jalan, lomba-lomba, pokoknya keren dehh. Mereka juga baru mbikin presentasi jam 1 malam-jam 3 an, salut pokonya.
5. Keesokkan paginya, kami bersiap untuk presentasi LKTI. Sebelumnya kami sarapan terlebih dahulu, selama di Medan makanan nya pasti ada sambalnya dan bumbu rempahnya terasa banget, kayak bumbu padang. Di jalan-jalan juga tersebar banyak warung makan Padang, lezat banget rasanya. Lanjut, kita presentasi seperti biasa, banyak ide-ide keren yang ditampilkan. Aku belajar banyak banget dari mereka, cara presentasi, menjawab pertanyaan, adu argumen, dan lain-lain, apalagi dari UB sang juara umum PIMNAS saat mempresentasikan karyanya.
|
Setelah presentasi karya, foto bersama Juri |
6. Malamnya kami diperbolehkan beristirahat dan free time
7. Keesokkan paginya para peserta menghadiri Pameran karya, Medan National Conference, Talkshow Beasiswa Luar Negeri, dilanjutkan pengumuman juara LKTI
Topik MNC membahas SDG's dalam hal pendidikan, sedangkan talkshow beasiswa berisi cara mendapatkan beasiswa LPDP dengan pengisi award LPDP dari UNIMED. Acara yang berlangsung sangat membuka wawasan kami lebih jauh, dan lebih memotivasi untuk PD dalam nge apply beasiswa LPDP. Alhamdulillah, saat pengumuman kejuaraan kami mendapatkan juara 3 LKTI.
|
Bersama Tim Seperjuangan |
|
Tim dari UNS (PKP & Pend. Fisika) |
|
Foto Bersama Finalis MNC-FILM 2017 |
8. Sore nya kami berkeliling UNIMED, jalan-jalan melihat suasana kampus di UNIMED. Yang aku suka dari UNIMED, sistem perpustakaannya yang bisa ngembaliin buku secar otomatis, jadi kita gaperlu ke petugas perpus, langsung masukin buku ke mesin dan bentuk mesinnya kayak mesin atm gitu (kita kayak setor tunai via mesin), semoga perpustakaan UNS kedepannya bisa seperti itu. Bangunan di UNIMED juga besar-besar, luas, dan bersih.
9. Malamnya, kami bersiap untuk field trip ke Danau Toba, FYI Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia. Nah sesi field trip inilah yang paling kami tunggu-tunggu. Peserta berangkat field trip jam 12.30 pagi dan berkumpul di halaman penginapan. Kami berangkat menggunakan dua bis. Sepanjang perjalanan aku melihat-lihat suasana Pulau Sumatera, ngelewatin hutan-hutan juga. Sampai di Parapat kami Shalat Subuh terlebih dahulu, lalu berfoto-foto ria di pinggir danau Toba. Fyi, daerah Danau Toba luas banget, gak cuma via Parapat aja klo mau wisata ke sini, dari jalan-jalan lain juga bisa *sebenarnya aku gak begitu paham tentang wilayah2 di Toba*. Setelah berfoto ria, kami sarapan pagi bersama di pinggir Danau Toba sambil menikmati hembusan angin pagi yang sejuk.
|
Girls Squad |
|
Bareng anak UNEJ, gokil-gokil orangnya |
|
UNS Girls, dimintain tolong foto produk, ceritanya kayak endorse gitu. Klo mau endorse di Hafni boleh banget kokkk hihiiihi *pd bngtt* |
|
Boys Fullteam Squad, Keren fotonya |
10. Klo gak salah, jam 9 pagi kami ke penyebrangan Ajibata, karena kami mau ke Pulau Samosir tepatnya daerah Tomok. Selama di kapal aku menikmati keindahan panorama Danau Toba, asliii cakep bangettt danaunya. Fyi,danau toba memiliki kedalaman yang dalam banget pokonya, airnya berwarna hijau biru hasil pantulan pohon-pohon yang mengelilingi Danau Toba. Danau Toba dikelilingi oleh gunung-gunung, dan udara di sana emang sejuk buangettt, relax banget pokoknya. Kata temen yang dari Medan, naik ke gunung di sekeliling Danau Toba asikk banget lhoo, pemandangannya indah dari atas gunung, dan yang aku liat di TV emang indah bangett, gak ada salahnya kamu mengunjungi Danau Toba sebagai destinasi wisata mu. Saat di Danau Toba, ada lokasi-lokasi tertentu yang nggak boleh didokumentasikan, aku lupa namanya apa. Di Pulau Samosir juga terdapat resort indah, katanya mahal dan isinya turis-turis mancanegara. Oiya dari salahsatu daerah di Samosir yang ku lihat di TV, ada lokasi yang instagramable banget, tapi sayangnya aku gak mampir ke sana.
11. Sampailah kami di Pulau Samosir, tepatnya bagian Tomok. Di Tomok terdapat penjual souvenir dan cinderamata khas Toba. Harga yang ditawarkan terjangkau, menurutku murah sih, karena perkiraan awalku harga-harga di Sumatera lebih mahal daripada di Jawa, eh ternyata enggak juga. Yang terpenting, kalau mau beli di twar saja sampai oke hehee. Setelah shopping cinderamata, kami melihat kebudayaan Tomok dengan Tarian Sigale-gale, mendengarkan legenda dan cerita Tomok, serta berkunjung ke Museum Batak. Oiya aku sempat juga membeli durian di Samosir, harganya lumayan murah, aku dapet 15rb untuk 1 buah durian, kami membeli 2 durian untuk dimakan bersama-sama, di Jawa gak bakal ditemui durian semurah itu. Karena masih pengin durian, aku membeli lagi 1 durian untuk dimakan di Medan.
|
Menggunakan baju adat Batak, menggunakan kain Ulos |
|
Salahsatu hasil seni yang dipamerkan di museum |
|
Girls Squad berfoto bersama di depan Museum |
12. Setelah jalan-jalan di Tomok, kami menunggu jemputan kapal untuk kembali ke Ajibata. Sambil menunggu kapal, tak lupa kami hunfot lagi.
|
Ma team with LO, salam ilmiah |
13. Disepanjang jalan menuj Ajibata, para adik-adik dari paras wajahnya menunjukkan kelas 4 SD menyanyikan alunan musik yang indah, menemani kami kembali ke Parapat. Sembari kapal berlabuh, panitia mengadakan tukar kado yang telah peserta bawa. Sore itu menutup perjalanan kami selama di Toba.
14. Jam 16.00 kami melanjutkan perjalan kembali ke Medan, tepat pukul 21.00 an kami sampai di penginapan kembali. Selama diperjalanan kembali ke Medan, bis mampir terlebih dahulu ke toko oleh-oleh. Salahsatu oleh-oleh khas Medan adalah cake bolu dan kripik balado. Sampai di penginapan cuaca sedang hujan deras. Saat malam itu juga, aku beserta teman-teman sudah berjanji mau beli mie aceh, masak jauh-jauh ke Medan nggak nyicipin makanan khasnya. Akhirnya jam 10.30 malam, temenku keluar dan membeli mie aceh. Sambil menunggu kami membuka durian yang ku beli di Samosir dan bercanda tawa. Kami menikmati malam terakhir di Medan dengan makan mie aceh dan pesta durian hingga jam 1 pagi. Padahal, esok setelah subuh aku sudah harus bersiap pergi ke bandara untuk kembali ke Solo.
15. Paginya kami (Tim UNS dan UNDIP) bersiap pulang, tak lupa kami berpamitan dengan peserta lainnya dan beberapa panitia. Kami take off 07.00 pagi *klo gak salah*, dan transit di Soekarno Hatta terlebih dahulu, jam 15.00 sore baru takeoff ke Solo. Selama di Bandara aku menikmati waktu gabut dengan menonton TV. Saat transit, aku diajak ngobrol dengan mbak dari Solo dan aku gak kenal. Dia baik hati nawarin tebengan kami bertiga untuk kembali ke UNS.
Sebenarnya kami bertiga juga binggung, mbalik dari Adi Soemarmo ke UNS mau naik apa, klo malem kan sudah gak ada BST. Ya paling naik taksi, itupun opsi terakhir karena kami benar-benar menghemat anggaran. Allah Maha Baik banget, melalui mbak nya yang tadi ngajak ngobrol, dia nawarin nganter kami ke UNS, padahal baru kenal saat itu. Awalnya aku tolak sihh, karena masih orang baru kenal, tapi dari parasnya mbaknya orang baik, dan ku tanyakan ke temen ku juga. Klo mereka mau, ya aku ikut-ikut aja. Akhirnya kami naik mobil mbaknya untuk kembali ke UNS.
PS : ini salahsatu hikmah silaturahmi, coba kalau saat transit kita gak saling ngobrol, gak bakal berakhir seperti ini, tapi klo ajak obrol orang juga hati-hati ya... zaman now gak semua orang juga baik, kadang bertopeng. Tapi jangan suudzon jugaa hehee
THE END. Thank u for reading. Semoga di tahun 2018, aku bisa kembali jj ke Medan. Amiiinnn.