Sinopsis Novel


KEGIATAN MEMBACA NOVEL

1.         Judul                                            : Misteri Si Kancil
2.         Pengarang                                    : Hj. Siti Zaitun
3.         Penerbit                                        : Mitra Bocah Muslim
4.         Tahun terbit                                   : 2007
5.         Jumlah halaman                              : 1-112
6.         Ringkasan cerita/sinopsis                :

MISTERI SI KANCIL
                Ada empat sahabat yang bernama Kukuh, Roy, Ecan, dan Apik. Mereka sebakat untuk menemukan Kancil Si Penjual Koran. Mereka pergi ke rumah Wak Jo tempat Kancil tinggal. Di sana Wak Jo memberitahu bahwa lebih dari sepekan Kancil tidak pulang. Kemudian mereka berempat menuju stasiun Jati Negara. Dengan hati-hati mereka menyelinap di kerumunan orang. Ecan dan Kukuh mencari ke arah timur. Roy dan Apik ke barat. Ketika Apik pura-pura menunggu kereta, ia melihat seorang anak dekil pengasong koran masuk ke salah satu pintu toilet. Dari jauh ada dua orang pemuda yang berpenampilan urakan mengikutinya.
                Roy, Apik, Ecan, dan Kukuh mencari Kancil di toilet. “Cil, kau sedang dikejar dua preman, ya?” tanya Roy. Kancil terkejut, rahasianya diketahui teman barunya. “Kak Roy kok tahu?” bisiknya ketakutan. “mereka bertanya-tanya tentang kau, Cil! Penjual koran yang berkaos biru.” Kata Roy. Kancil menjawab “pergilah kak jangan ikut campur. Nanti kalian kena sasaran!”. Apik memancing dua berandal mendekat Roy. Dengan berjalan seperti tergesa mendekati dua preman kemudian Roy menabrak mereka. Kemudian Ecan berteriak “copet! Copet! Tolong”. Lalu kedua pemuda lari ketakutan, khawatir digebukin orang. “Cil, ayo kita pulang ke Cisalak! Adikmu menunggu!!” bisik Kukuh. Mereka berlima naik D06 sampai Cisalak. Kancil dan para sahabat ke rumah Roy. Kancil gak kuasa menolak.
                Kancil bercerita “kak, aku ini disuruh jual cimenk, lintingan ganja. Karena aku dipaksa, aku gak kuasa menolak. Beberapa preman yang memesan pada Bang Markus dan temannya. Itu si gempal dipanggil Viktor. Yang gondrong Markus. Besoknya aku dicari ke pasar Cisalak. Aku lari dari perempatan pabrik Baterai Everyday sampai ke depan sekolah, kak. Pokoknya aku harus lari. Jangan sampai ditemukan. Aku gak mau menjual barang mahal. Upahnya sih lumayan, lagian barang laknat itu kan sangat jahat. Teman-temanku sudah banyak yang ketagihan, dan akhirnya menjadi pengedar dan pengguna. Sudah ada yang mati karena kebanyakan dosisnya”. “saat itulah
               

No comments:

Post a Comment

Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...