Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis dibalik Euforia Dugderan


Atmosfer Indonesia - Tiongkok
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragam budaya dan suku bangsa. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, BPS menyebutkan terdapat 1331 suku bangsa yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Keanekaragaman yang ada merupakan suatu keunikan dan cikal bakal berdirinya Indonesia.  Bercermin dari peristiwa Sumpah Pemuda 1928, para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai suku bangsa, ras, dan agama telah memproklamasikan diri bahwa satu bangsa dan satu tanah air yaitu Indonesia. Berkobarnya semangat persatuan di antara pemuda Indonesia telah menumbuhkembangkan rasa persaudaraan dan toleransi di antara suku bangsa Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang gagah tergengam di kaki Burung Garuda Indonesia merupakan pemersatu pamungkas keberagaman yang ada.
Keberagaman Indonesia menjadi salahsatu daya tarik pariwisata dari berbagai belahan dunia. Ketertarikan warga Indonesia maupun turis manca negara mengenali kebudayaan Indonesia bisa dibilang tinggi.  Hal ini bisa dilihat melalui berjamurnya konsep rumah makan tradisional khas suku di Indonesia yang ramai diserbu warga Indonesia maupun turis manca negara. Meski arus globalisasi yang melanda generasi muda Indonesia membawa dampak positif dan negatif kebudayaan luar, namun saya optimis bahwa generasi muda Indonesia tetap bangga memiliki keberagaman budaya seperti Indonesia.  Keunikan budaya Indonesia yang beranekaragam menjadikan warga Indonesia saling bersikap toleran meski berbeda pemikiran.
Potensi pariwisata Indonesia dengan kolaborasi keanekaragaman budaya nusantara dan keindahan alam Indonesia, mengantarkan industri pariwisata Indonesia menyumbang   4,23% dari PDB (Pendapatan Domestik Bruto) nasional. Meski masih terbilang rendah, sektor pariwisata Indonesia masih bisa dikatrol jika dikelola dengan baik. Keberadaan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) mempermudah pariwisata Indonesia menarik wisatawan dan mengembangkan atmosfer wisata di Indonesia. Namun, berhasil tidaknya pemanfaatan MEA bagi Indonesia berasal dari peran masyarakatnya sendiri dalam menyambut MEA dan berkompeten meningkatkan kualitas dan kinerja sumber daya manusia masing-masing orang.
Pembenahan pariwisata, salahsatunya melalui pemasaran dan branding produk sangat dibutuhkan. Kreativitas dan inovasi terkini merupakan kekuatan utama dalam mengemas opini publik mengenai pariwisata di Indonesia. Pemasaran pariwisata melalui Wonderful Indonesia menjadi senjata ampuh pemerintah untuk menarik minat wisatawan berkunjung di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kita bisa bersinergi mempromosikan parwisata Indonesia. Salahsatunya dengan mereview keindahan pariwisata setelah melakukan tamasya. Di sisi lain, pengemasan pariwisata harus diperhatikan. Pengemas pariwisata di Indonesia bisa dengan mengaitkan keindahan alam dan kearifan lokal.
Kearifan lokal membawa   wejangan luhur yang kaya akan nasihat dan tradisi. Wejangan yang ditampilkan secara tersirat memiliki fleksibilitas di zaman sekarang. Sebagai contoh, kebudayaan wayang memiliki nasihat atau pesan moral yang bisa diterapkan di zaman dahulu maupun sekarang. Kearifan lokal yang dikemas dengan brand Wonderful Indonesia, bisa menjadi salahsatu daya tarik wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara untuk berkunjung. Salahsatu kearifan lokal yang akan penulis jabarkan, mengenai Tradisi Dugderan di Kota Semarang yang mengangkat akulturasi budaya multietnis di Semarang.

Pembahasan
            Tradisi Dugderan merupakan tradisi rutin yang digelar masyarakat Kota Semarang dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Keberadaan Dugderan sudah terlaksana sejak pemerintahan Bupati Kyai Raden Mas Tumenggung (KRMT) Purbaningrat, tepatnya tahun 1881 M. Dugderan dilaksanakan sehari sebelum bulan Ramadhan. Setelah shalat ashar, warga berkumpul dan berbondong-bondong menyaksikan acara dugderan yang berlokasi di rute jalan tertentu. Dugderan menampilkan berbagai kreasi budaya dari semua kecamatan di Kota Semarang.
            Kebudayaan yang ditampilkan dalam Tradisi Dugderan biasanya mengangkat tema kearifan lokal. Selalu dihadirkan maskot dalam Dugderan berupa Warak Ngendok. Warak Ngendok merupakan binatang khayalan yang tersirat harmonisasi multi etnis di Kota Semarang. Kearifan lokal yang penulis jabarkan berupa akulturasi budaya Jawa, etnis Thionghoa, dan etnis Arab yang melebur dalam kebudayaan Warak Ngendok. Warak Ngendog memiliki wujud unik, bagian-bagian dari tubuh Warak Ngendog berupa kepala yang menyerupai naga khas kebudayaan dari etnis Thionghoa,  tubuhnya berbentuk menyerupai unta khas kebudayaan etnis Arab, dan keempat kakinya menyerupai kaki kambing khas kebudayaan etnis Jawa.
            Warag Ngendog memiliki filosofi tersendiri dari segi penamaan. Kata “Warak” berasal dari bahasa arab “Wara’i” yang berarti suci, sedangkan “Ngendog” berasal dari bahasa jawa yang berarti bertelur. Telur merupakan simbol pahala yang dihasilkan dari insan yang menyucikan diri. Maksud dari Warak Ngendog sendiri adalah siapa saja yang kesucian di bulan Ramadhan dengan berpuasa, kelak kesucian tersebut menghasilkan kebermanfaatan bagi diri sendiri dan masyarakat. Hawa nafsu dapat dikendalikan dengan berpuasa Ramadhan.
            Filosofi dan penjabaran dari bagian Warak Ngendog adalah sebagai berikut. (1) Kepala Warak Ngendog memperlihatkan mulut yang terbuka lebar dan menyeramkan memiliki simbol sebagai nafsu manusia yang cenderung rakus dan buruk. (2) Bulu Warag Ngendog berwarna-warni dengan berbagai kombinasi warna, hal ini merupakan simbol dari warna kain kendit (re: kain penutup perut yang biasa digunakan wanita Jawa agar menjaga bentuk perut). Kain kendit dimaksud upaya manusia menjaga diri dari hawa nafsu dengan bersungguh-sungguh menjalankan puasa Ramadhan. (3) Badan watak Ngendogyang tegak menggambarka kesungguhan dan perjuangan manusia dalam melawan hawa nafsu. (4) Bulu Warak Ngendog yang terbalik menyimbolkan manusia harus menyadi insan yang berubah menjadi lebih baik setelah menjalani ibadah puasa.  
Tradisi Dugderan yang terselenggara di Kota Semarang melibatkan euphoria berbagai pihak multi etnis. Saling suka cita dan memperlihatkan sikap toleransi antar umat beragama. Selaras dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Warag Ngendog menanamkan nilai persatuan, toleransi, dan kerukunan antar umat beragama. Keunikan kebudayaan asli Semarang bisa menjadi potensi pariwisata kebudayaan multi etnis yang terakulturasi dengan baik. Keunikan kolaborasi budaya membawa pengaruh positif bagi wisatawan untuk saling menghargai perbedaan yang terdapat di kehidupan bermasyarakat maupun kehidupan dunia yang beraneka ragam perbedaan.
Semangat Bhinneka Tunggal Ika anatar suku bangsa harus selalu dijaga untuk mempertahankan kesatuan negara Indonesia. Gelora toleransi bisa diamalkan dalam semua aspek kehidupan sehari-hari, di mana toleransi yang tercipta di Indonesia bisa menciptakan sikap toleransi yang lebih, bila kita berada di negeri lain. Orang Indonesia telah terbiasa menghargai kebudayaan yang berbeda dengan negeri lain. Sikap toleransi yang tinggi harus selalu ditegakkan dalam berbagai situasi dan kondisi.

Penutup
            Keberadaan masyarakat multi etnis di Indonesia merupakan salahsatu potensi pariwisata yang bisa diolah oleh Indonesia. Keunikan dan hasil akulturasi kebudayaan, seperti Warak Ngendog merupakan daya tarik budaya hasil kolaborasi budaya Jawa, Tionghoa, dan Arab. Pariwisata yang mengangkat kebudayaan dan kolaborasi multi etnis menjadi nilai jual tersendiri bagi peningkatan ekonomi dalam bidang pariwisata, terlebih ERA MEA memudahkan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi yang lebih tingi. Berdasarkan filosofi Warak Ngendog, kita harus selalu menjunjung persatuan melalui perbedaan. Perbedaan merupakan suatu keuinikan yang ada, namun perbedaan bukan penghalang agar kita bisa bersatu padu dalam bergaul.

Daftar Pustaka
BPS 2017, Mengulik Data Suku di Indonesia. Diakses melalui https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/127

Mawahib, M. Z, 2015. Kebudayaan Masyarakat Kota Semarang: Warak Ngendok sebagai Simbol Akulturasi dalam Tradisi Dugderan. Diakses melalui http://jurnal.elsaonline.com/?p=75

 


Menjadi Pengajar itu Tak Mudah



Postingan kali ini, panjang buangettt. Maybe it's like diary. Postingan ini pun sebenarnya buat ngisi formulir, jd bahasanya formal gituu.___.

Di awal bulan februari 2018 selama 10 hari saya melakukan volunteering mengajar di SDN 1 Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar, Indonesia. Saya bersama teman-teman yang bergabung dalam komunitas Semarak Inspirasi membawa misi mengajarkan budaya literasi bagi siswa SD. Di kegiatan ini, saya diamanahi untuk mengajar anak kelas 2 SD dan memberikan perhatian khusus (memberi bimbingan belajar) pada salahsatu anak kelas 5 SD dimana dia merupakan siswa berprestasi di sekolah. Sebelum penerjunan volunteer, kami diberikan training cara mengajar kreatif, mengembangkan potensi desa, ice breaking, pelatihan mendonggeng, pelatihan mikro teaching, dan simulasi pengajaran. Training tersebut dilaksanakan selama 3 hari bertrut-turut. 

Mendekati anak SD sebenarnya susah-susah gampang lhoo... Mungkin pertamanya kita harus ekstra PDKT dengan memberikan berbagai permainan yang menghibur, nanti kalau mereka udah enjoy sama kita, mereka bakal nyariin kita terus kokk, itulah kesenangan sendiri yangaku suka dari mengajar. Tips mengajar anak kecil dengan menjadikan adik-adik sebagai kawan, bukan murid. Namun harus tanamkan sopan santun juga :)

Oiya anak kecil itu masih polos banget, jadi saat mengajar harus tanamkan jiwa-jiwa yang positif yaa :) jangan nyontoh in jiwa negatif. Saat mengajar, aku dapat pengalaman berharga banget, klo sebenarnya anak kecil gak suka dicuekin, mereka gak suka juga ngeliat kita sibuk main in hp. Ya mungkin karena di sana emang masih desa. Tp bener juga nih, klo kita sering buka hp di depan adik-adik, mereka dengan mudah menirukan habit kita. So, klo ada anak kecil diajak main ajaa, jangan sok sibuk dengan HP.

Dalam mendidik anak-anak, usahakan untuk memanggil mereka dengan sebutan yang positif, seperti "jagoan" dan "anak hebat", agar memberikan kepercayaan diri bagi mereka. Oiyaa hal yang menjadi tantangan dalam mendidik anak-anak yaitu menumbuhkan rasa percaya diri pada mereka. Kadang mereka masih malu-malu dalam mengali potensi dirinya, maju di depan kelas. Ha ini dapat diantisipasi dengan memberikan pujian, teladan, dan semangat lebih naum tidak memaksa. 

Rutinitas saya selama 10 hari, diawali dengan mengenal terlebih dahulu siswa SD Wonosari. Di hari pertama, tepatnya hari Jumat, 2 Februari 2018 kami mengadakan serangkaian acara makrab bagi seluruh volunteer kegiatan. Kami mengadakan barbeque party dan menonton film bersama. Tujuan dari makrab agar kita saling mengenal satu sama lain. Hari kedua, Sabtu 3 Februari 2018 kami mengadakan  pembukaan Semarak Inspirasi dan mengadakan pengobatan gratis bagi warga Desa Wonosari. Pengobatan gratis bekerjasama dengan BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) suatu organisasi kemanusiaan. Tujuan kami mengadakan acara ini sebagai pengenalan kami dengan warga Desa Wonosari. Kami juga melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat setempat.Hari selanjutnya, Minggu, 4 Februari 2018, pagi hari kami melakukan outbond bersama siswa SD Wonosari. Kegiatan ini dimaksud untuk membangun chemistry antara volunteer dan anak-anak. Sore harinya kami melakukan pengajaran di TPA (Taman Pendidikan Al Quran) sekolah Quran di Desa Wonosari.


 Hari keempat, Senin 5 Februari 2018 kami terjun langsung di SD Wonosari. Kami berjalan dari rumah singgah ke SD sejauh 1 km, dilanjutkan mengikuti upacara bendera Merah Putih. Setelah pengenalan dengan murid dan guru, kami mulai berkenalan kembali di kelas masing-masing. Aku beserta pengajar kelas 2 berkenalan dengan murid kelas 2, kami melakukan pengenalan dengan bernyanyi bersama. Selanjutnya kami melakukan pengajaran kreatif sesuai mata pelajaran. Apabila murid mulai bosan, kami mengadakan ice breaking. 


Di saat jam istirahat, kami menyempatkan untuk bermain bersama murid-murid, agar kami bisa lebih akrab. Di akhir pengajaran kami melakukan review materi apa saja yang sudah di ajarkan satu hari ini, memberikan referensi negra-negara di dunia, dan mengajarkan jiwa kepemimpinan dengan memberi murid kesempatan untuk memimpin doa pulang dengan nyanyian kreatif. Saat sore hari, kami melatih siswa SD Wonosari untuk berpartisipasi dalam Pentas Literasi Anak, di dalamnya terdapat lomba baca puisi, drama, pidato, dan mendongeng. Siswa SD Wonosari sangat antusias mengikuti latihan, mereka dating lebih awal 1 jam sebelum acara dimulai. Siswa SD Wonosari terlihat gembira dengan kedatangan Semarak Inspirasi. 

Malam harinya, kami melakukan pendampingan belajar bagi beberapa siswa SD Wonosari yang kurang bisa mengikuti pelajaran, siswa yang hiperaktif, siswa pendiam, dan siswa berprestasi. Tujuan kami melakukan pendampingan belajar, agar kami mengetahui metode yang tepat untuk mengaarkan berbagai karakter siswa. Di setiap akhir kegiatan, kami melakukan sharing pengalaman dan evaluasi acara. Hal ini kami laksanakan selama tanggal 5-8 Februari 2018.

Hari ke Delapan, Jumat, 9 Februari 2018 kami mengadakan senam sehat bersama siswa SD Wonosari beserta guru, dilanjutkan dengan perlombaan menghias tempat sampah dan membuat kerajinan tangan. Kami mengajarkan juga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bekerjasama dengan Bismillah Production (Komunitas Peduli Kesehatan Masyarakat) oleh mahasiswa kedokteran UNS. Sore hari kami melakukan latihan terakhir untuk memersiapkan siswa tampil di Pentas Literasi Anak.  Malam harinya, para volunteer Semarak Inspirasi membuat dekorasi Pentas Literasi Anak dan mempersiapkan keperluan acara. 




Hari ke Sembilan, Sabtu, 10 Februari 2018 kami melaksanakan Pentas Literasi Anak. Pentas ini menampilkan perlombaan baca puisi, donggeng, pidato, dan drama. Pentas yang dihadiri orang tua murid, Guru dan Kepala Sekolah, beserta Pak Bayan Desa Wonosari. Pada kesempatan ini, kami perpisahan dengan semua warga SD Wonosari. Hari terakhir, 11 Februari 2018 para volunteer melaksanakan senam bersama dilanjutkan evaluasi program volunteering selama 10 hari. Siang nya kami berpamitan dengan warga dan tokoh Desa Wonosari. 

Belajar Mengajar Kreatif

Senang rasanya bisa berpartisipasi dalam Semarak Inspirasi. Klo ditanya, kenapa mau ikut SI? Pertama, aku gabut pas liburan, klo gabut bikin aku gak produktif, nanti mager, nanti wasting time. Kedua, aku pengin mengasah kemampuan mengajarku dan tahu psikologis anak SD. Ketiga, nambah relasi dan pengetahuan. Keempat, berbagai keuntungan lainnya yang buat aku gak nyesel gabung ke SI.
Awal kumpul SI

Singkat cerita, sebelum penerjunan SI, kami diberi pembekalan How to be Creative Teacher. Pembekalan ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Materi pembekalan mengenai
1. Gerakan Sosial Masyarakat, oleh Kak Janet
Kita sebagai mahluk sosial memiliki kodrat untuk berbaur dalam lapisan masyarakat. Dalam proses masuk ke masyarakat, dibutuhkan ketrampilan sosial. Kita harus mengetahui tokoh masyarakat setempat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Tips nya, saling menyapa saja antar warga sekitar :)

2. Menghadirkan Ice Breaking ke Anak-anak, oleh Kak Dewi
Apabila kita mau mengajar, alangkah baiknya agar audien atau anak-anak merasakan happy dan relax terebih dahulu. Why?? agar audien senang dan tidak merasa terpaksa dalam menerima materi.Ice breaking dapat meningkatkan konsentrasi audien. Lalu, bagaimana cara melakkan ice breaking?? Tips nya PD aja, beri ice breaking yang sesuai umur audien. Tips lainnya kemampuan / ke PD an memberi ice breaking juga ditentukan oleh jam terbang *widih bahasany tinggi bet* semakin mengolah kemampuan ice breaking, maka semakin luwes dan lihai nge icebreaking.

Referensi Ice Breaking
a. Saat Berkenalan
Yang ini namanya siapa?
Yang ini namanya siapa?
Yang pakai baju hijau namanya siapa?
dst

b. Saat berdoa
Satu jari kanan, satu jari kiri.
Digabung jadi satu, jadilah jembatan kuat
Dua jari kanan, dua jari kiri
Digabung jadi satu jadilah kamera cekrik
Tiga jari kanan, tiga jari kiri
Digabung jadi satu jadilah menara tinggi
Empat jari kanan, empat jari kiri
Digabung jadi satu jadilah kelinci citcit
Lima jari kanan, lima jari kiri
Digabung jadi satu kusiap berdoa

c. Agar mendengarkan
Siapa dengar suara saya tunjuk meja
Siapa dengar suara saya tunjuk lampu
Siapa dengar suara saya mari kita dengarkan
Siapa dengar suara saya duduk rapi

d. Tepuk memuji
Siapa anak hebat tepuk tangan
Siapa anak pintar tepuk tangan
Siapa anak hebat marikita lakukan
Siapa anak hebat tepuk tangan

e. Saat mau tampil
Kamera, rolling, action

f. Tepuk Palu
satu buah palu. Palu-palu
Satu buah palu jadi dua
Dua buah palu. Palu-palu
Dua buah palu jadi tiga
Tiga buah palu. Palu-palu
Tiga buah palu jadi empat
Empat buah palu. Palu-palu
Empat buah palu, jadi patung

g. Garis perdamaian (mengenali persamaan antar anak)
Siapa yang waktu kecil pernah....., maju satu langah


3. Mengajar kreatif, oleh Kak Citra
Menyenangkan bukan, apabila kita melakukan fun learning. Mengajar kreatif bisa dilakukan dengan dukungan prototype seadanya. Kita bisa mengajar dengan memperlihatkan contoh nyata dengan hal-hal simpel. Oiyaa ada rekayasa sosial juga lho dalam mengajar kreatif. Apabila kita mau membangun anak yang berani berbicara depan umum, jadikan anak tersebut sebagai juru bicara dalm kelompok. Apabila anak malas mencatat dan aktif berbicara, berikan dia jobdesk untuk mencatat. Apabila anak suka memerintah, berikan jobdesk yang membuat anak mengambil sesuatu tersebut.

4. Kelas mendongeng, oleh Kak Nasyir
Mendongeng yang asyik membutuhkan ketrampilan yang sering diasah. Bisa searching di Youtube saja, saya jg lupa

5. Microteaching, oleh Kak Ma'arif dan Kang Idoy
Praktek langsung mengajar di depan kelas, dengan suasana yang disesuaikan
Saat microteaching paling gokil banget, tiba-tiba kelas jadi kayak gak terkondisikan, Parah byatt

Shalawat in Aja, InshaAllah terkabul

Anda binggung?
Anda resah?
Anda gelisah?

Shalawat in aja, InshaAllah teratasi

Kemarin we binggung, karena keyboard laptop rusak, padahal lagi kejar DL. Duhh gimana yaa???
Dicoba2 cara memperbaiki keyboard laptop ala temuan di google.com belum membuahkan hasil. Yaiyala, keyboard ny yg rusak, bkn sistemnya.

Lalu, we kepikiran ceramah dr Wirda Mansur, shalawatin aja. Yaudah, aku shalawat in terus tuhh keyboard ku, sambil doa biar keyboardnya normal kembali. Alhamdulillah, keyboard bisa kembali normal, meski H+2 hari rusak lagi. Ya setidaknya aku terselamatkan mengejar deadline.

The end

Meneropong Keindahan Kota Lama Semarang

Heii kamu ingin berkunjung ke Semarang? Kuyy kepoin Semarang lebih dekat, salahsatunya jj aja ke Kota Lama Semarang. Ada apa aja sih disana?


Kota Lama Semarang dijuluki sebagai Little Netherland, kenapa yakk? Kota Lama seperti miniatur negeri Kincir Angin alias Belanda. So kalu ingin menikmati arsitektur ala Belanda dan Eropa, bisa berkunjung ke Kota Lama. Eksotisme bangunan di Kota Lama cocok sekali dijadikan background foto kamu.

1. Tempat hunfot yang instagramable
Gak afdol rasanya, bila berkunjung ke Kota Lama, kamu gak ikutan hunfot. Spot hunfot di Kota Semarang ada banyak banget. Kualitas dan instagramable cepretan ditentukan jenis kamera dan keahlian photografer. Klo ini mah cekrak cekrik pakai kamera hp,  ditambah talent model yang pas-pasan wkwkkk ya jadinya begini, seadanya, kurang instagramable dan gak ada eye catching, beda banget sama foto2 di ig @exploresemarang wkwkk. So pastikan klo berkunjung ke Kota Lama, bawa kamera yaa.. & carilah spot yang instagramable.



2. Tempat jj sore yang menyenangkan
Atmosfer Kota Lama enak banget dibuat jj sore bareng temen, sahabat, keluarga, dan pacar *eh gapunya pacar, kan gaboleh pacaran hehee, pacaran setelah halal aja ya sob :) . Angin sepoi-sepoi dan mulai redupnya terik matahari, membuat sore mu makin mengasyikan. Kalau berkunjung ke Kota Lama, aku saranin berkunjung saat sore hari. Karena klo siang hari, Kota Semarang saat pana-panasnya, dijamin langsung kepanasan dan gosong deh. Di Kota Lama banyak tersedia kursi kosong untuk nongki, nyaman banget buat qtime / famtime / sekedar tempat ngobrol santai dan seru-seru an.


3. Berburu kulineran
Di Kota Lama banyak banget lapak kuliner yang mengoyang lidah dan mensajikan cita rasa Semarangan. Ada kuliner kaki lima sampai kuliner ala cafe-cafe. Tinggal pilih saja. Klo mau yang lebih beragam menunya, bisa maju dikit ke daerah Pecinan, disana banyak sekali makanan-makanan yang enak. Oiyaa kadang di Kota Lama diselenggarakan Festival Kuliner lhooo... Yummyyy. So jangan lewatkan mencicipi cita rasa kuliner Semarang dengan suasana Semarang tempo doelo.



4. Wisata sejarah yang mengasyikan
Mengenang masa lalu memang mengasyikan kan ya, apalagi mengenang mantan  *eaa, padahal yg nulis blog ga ada mantan juga hahaa. Zaman dahulu, Kota Lama merupakan pusat transaksi dan perdagangan di Kota Semarang, hingga kini juga, terbukti disekitar Kota Lama terdapat Pasar Johar, Gang Baru, dll. Kota lama menjadi saksi bisu keradaan pemerintahan Hindia Belanda di Semarang. Ada Gerja Blenduk, Jembatan Mberok, Gedung Marabunta, Gedung Marba, Masjid Layur, Stasiun Tawang, Pabrik Rokok Praoe Lajar dll. Fyi, di Kota Lama juga pernah menjadi pusat perdagangan gula terbesar di dunia, dengan tokoh sentral nya Oei Tiong Ham, dan dijuluki sebagai Raja Gula. Wahh mantapp jugaKota Lama dengan segala nilai historisnya.


Sejarah merupakan bagian masa lalu, tak perlu dipermasalahkan bagaimana keadaan masa lalu, yang penting kita hidup di zaman sekarang dan memiliki harapan untuk masa depan. Namun jangan lupakan sejarah, karena sejarah dapat menjadi refleksi dan motivasi untuk mengapai masa depan yang lebih cerah :)

5. Terdapat Old City 3D Art Museum dan Semarang Contemporary Art Gallery

6. Pasar Seni dan Barang Antik

dan lain-lain, bisa banget search di google :)

Btw, foto yang disini belum mencakup semua destinasi wisata di Kota Lama Semarang, Happy weekend  dan jangan lupa jj ke Kota Semarang :)




















 


Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...