Belajar Mengajar Kreatif

Senang rasanya bisa berpartisipasi dalam Semarak Inspirasi. Klo ditanya, kenapa mau ikut SI? Pertama, aku gabut pas liburan, klo gabut bikin aku gak produktif, nanti mager, nanti wasting time. Kedua, aku pengin mengasah kemampuan mengajarku dan tahu psikologis anak SD. Ketiga, nambah relasi dan pengetahuan. Keempat, berbagai keuntungan lainnya yang buat aku gak nyesel gabung ke SI.
Awal kumpul SI

Singkat cerita, sebelum penerjunan SI, kami diberi pembekalan How to be Creative Teacher. Pembekalan ini dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Materi pembekalan mengenai
1. Gerakan Sosial Masyarakat, oleh Kak Janet
Kita sebagai mahluk sosial memiliki kodrat untuk berbaur dalam lapisan masyarakat. Dalam proses masuk ke masyarakat, dibutuhkan ketrampilan sosial. Kita harus mengetahui tokoh masyarakat setempat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Tips nya, saling menyapa saja antar warga sekitar :)

2. Menghadirkan Ice Breaking ke Anak-anak, oleh Kak Dewi
Apabila kita mau mengajar, alangkah baiknya agar audien atau anak-anak merasakan happy dan relax terebih dahulu. Why?? agar audien senang dan tidak merasa terpaksa dalam menerima materi.Ice breaking dapat meningkatkan konsentrasi audien. Lalu, bagaimana cara melakkan ice breaking?? Tips nya PD aja, beri ice breaking yang sesuai umur audien. Tips lainnya kemampuan / ke PD an memberi ice breaking juga ditentukan oleh jam terbang *widih bahasany tinggi bet* semakin mengolah kemampuan ice breaking, maka semakin luwes dan lihai nge icebreaking.

Referensi Ice Breaking
a. Saat Berkenalan
Yang ini namanya siapa?
Yang ini namanya siapa?
Yang pakai baju hijau namanya siapa?
dst

b. Saat berdoa
Satu jari kanan, satu jari kiri.
Digabung jadi satu, jadilah jembatan kuat
Dua jari kanan, dua jari kiri
Digabung jadi satu jadilah kamera cekrik
Tiga jari kanan, tiga jari kiri
Digabung jadi satu jadilah menara tinggi
Empat jari kanan, empat jari kiri
Digabung jadi satu jadilah kelinci citcit
Lima jari kanan, lima jari kiri
Digabung jadi satu kusiap berdoa

c. Agar mendengarkan
Siapa dengar suara saya tunjuk meja
Siapa dengar suara saya tunjuk lampu
Siapa dengar suara saya mari kita dengarkan
Siapa dengar suara saya duduk rapi

d. Tepuk memuji
Siapa anak hebat tepuk tangan
Siapa anak pintar tepuk tangan
Siapa anak hebat marikita lakukan
Siapa anak hebat tepuk tangan

e. Saat mau tampil
Kamera, rolling, action

f. Tepuk Palu
satu buah palu. Palu-palu
Satu buah palu jadi dua
Dua buah palu. Palu-palu
Dua buah palu jadi tiga
Tiga buah palu. Palu-palu
Tiga buah palu jadi empat
Empat buah palu. Palu-palu
Empat buah palu, jadi patung

g. Garis perdamaian (mengenali persamaan antar anak)
Siapa yang waktu kecil pernah....., maju satu langah


3. Mengajar kreatif, oleh Kak Citra
Menyenangkan bukan, apabila kita melakukan fun learning. Mengajar kreatif bisa dilakukan dengan dukungan prototype seadanya. Kita bisa mengajar dengan memperlihatkan contoh nyata dengan hal-hal simpel. Oiyaa ada rekayasa sosial juga lho dalam mengajar kreatif. Apabila kita mau membangun anak yang berani berbicara depan umum, jadikan anak tersebut sebagai juru bicara dalm kelompok. Apabila anak malas mencatat dan aktif berbicara, berikan dia jobdesk untuk mencatat. Apabila anak suka memerintah, berikan jobdesk yang membuat anak mengambil sesuatu tersebut.

4. Kelas mendongeng, oleh Kak Nasyir
Mendongeng yang asyik membutuhkan ketrampilan yang sering diasah. Bisa searching di Youtube saja, saya jg lupa

5. Microteaching, oleh Kak Ma'arif dan Kang Idoy
Praktek langsung mengajar di depan kelas, dengan suasana yang disesuaikan
Saat microteaching paling gokil banget, tiba-tiba kelas jadi kayak gak terkondisikan, Parah byatt

No comments:

Post a Comment

Be Authentic and be yourself

 I know that is like the conventional journaling medium shifted to the digital footprint. In my assumption, there are few readers in this bl...