Maret 2017, awal perjalanan menjadi staff dagri BEM FP UNS. Hal ini menjadi hal menyenangkan tersendiri bagi Hafni. Bagaimana tidak, ini merupakan pengalaman awal ku terjun di organisasi lembaga eksekutif mahasiswa. Awal nya aku tidak nyangka, karena dari smp sma, aku tidak termasuk anak organisasi OSIS. Alhamdulillah Allah memperkenankan untuk belajar dan mengabdi di BEM FP. Berawal dari mengisi formulir pendaftaran, yang menurutku susah pertanyaannya dan membuatku mengundur-undur waktu buat ngisi form tsb. Sebenarnya aku binggung nulis riwayat organisasi terdahulu, keliatan banget aku ga ikut organisasi apa-apa, cuma ikut ekskul ajaa.
Sehabis pelantikan |
Faktor lain yang mendorongku masuk ke BEM merupakan rasa penasaranku terhadap gerakan BEM. Organisasi BEM yang ku kenal sejak SMP memberiku citra organisasi yang suka demo pemerintah, suka kritik, dan suka berpolitik ria. Ke kepo an terhadap BEM terjawab sudah setelah aku memasuki organisasi ini. Benar sihh opini ku sebelumnya, bahwa BEM memiliki karakteristik organisasi yang suka demo pemerintah. Gimana gak demo? disaat keadaan tidak baik-baik saja, hal sederhana yang bisa dilakukan adalah demo turun ke jalan. Di sisi lain, sebagai mahasiswa harus memikirkan juga alternatif lain yang lebih real untuk menyelesaikan masalah tersebut "nahhh inilah PR besar bagi semua pihak". Sebelum demo, pastinya diawali diskusi terlebih dahulu dengan berbagai pertimbanagan. Karakter mahasiswa memang beda-beda, dan demo merupakan hal lumrah dilakukan mahasiswa disaat keadaan terdesak, yang penting demo nya jangan rusuh dan merusak fasilitas umum & diimbangi pula dengan solusi nyata ya.... hehee.
Jujur aku mah orang nya ogah bangett ikutan demo. Karena berbagai alasan, dan gak begitu passion ikutan demo, panas juga hehee. Ya ga bisa dipaksakan juga, ikut demo/tidak merupakan pilihan orang masing-masing. Yang penting saling menghormati saja dan sama-sama memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Semua perbuatan pasti memiliki sisi positif dan negatif, yauda jangan mandang sebelah mata ajaa hehee.
Dari BEM juga, aku belajar banyak mengenai fungsi BEM sebagai advokasi, kemasyarakatan, dan politik. So, yang dibahas di BEM bukan cuma demo aja kok. Masih banyak kegiatan BEM yang mengarah ke sosial masyarakat, pencerdasan publik, advokasi mahasiswa, dan berbagai hal positif lainnya. Klo masih mandang sisi negatif nya aja, ya ga bisa dong. Semua harus dipandang dari dua perspektif yang berbeda. Sama hal nya dengan kebijakan pemerintah yang sering didemo, semua pasti memiliki sisi positif negatif, tinggal condong kemana? positif / negatif? Semoga Allah memberi kita petunjuk ke hal yang positif. Amiin.
Next, aku mau cerita bagaimana keseruan gabung BEM. Sebenarnya Kementrian Dalam Negeri engga menjadi pilihan ku saat mendaftar BEM. Malah aku gak punya gambaran awal tentang kementrian ini, daftarnya PSDM sm Pertanian, diterimanya di sini. Yaudinn hehee, pastinya Allah memilihkan kementrian terbaik versi Nya. Benar juga, melalui Dagri, aku belajar lebih tentang advokasi kemahasiswaan, senang dan konsekuensi lain (re : pandangan negatif) terkait melayani mahasiswa. Aku pribadi merasa diriku kurang totalitas njalanin proker dagri, malah lebih suka ikutan kepanitiaan PSDM. Maafkan hafni yaa kemendagirls & kemendagboys huhuuu ._.
Beberapa keseruan dagri, beberapa event aku gak ikutan .__.
Sehabis Samaru, Hafni gak ikutan .__. |
Bukber Horee |
Ramen Asiikk, Hafni gak ikut jg.__. |
Bincang IKATANI |
Perpisahan maybe |
Bagi maba-maba, kalau mau mendalami atmosfer mahasiswa, boleh banget nihh join ke BEM. Recomended banget, wawasan mu bakal lebih terbuka di sini. Kepekaan dan berfikir kritis sangat diasah di sini. Sampai jumpa kenangan manis Dagri FP 2017, semangat mengabdi Dagri FP 2018.
No comments:
Post a Comment