Heyyhooo guys… jumpa lagi dalam postingan Hafni. Kali ini
Hafni bakalan share pengalaman magang EXPRONAS (Exchange Program Nasional dari
IAAS). Anw, Hafni ikut magang IAAS karena Hafni ingin waktu liburanku tidak terisi
oleh kegabutan semu belakaa hahaahaaa. Sedikit cerita, Expronas merupakan
salahsatu program kerja IAAS Indonesia, so IAAS memberikan kesempatan kepada
mahasiswa yang tertarik untuk merasakana kerja lapangan di bidang pertanian.
Untuk lokasi magang yang Hafni tempati, berada di Agrowisata Amanah, lokasi
detailnya berada di Tawangsari, kalian bisa menemui di jalan Solo-Tawangmangu.
Sedikit berbagi cerita, Hafni memilih Agrowisata Amanah,
karena tertarik sekali mempelajari lebih lanjut budidaya sayuran hidroponik dan
pembuatan bakery. InshaAllah, kedepannya, Hafni pengin mbuka bakery dan grocery
sayuran hidroponik. Oiaa, langsung cuss aja ke kegiatan Hafni selama magang.
Day 1 (21 Agustus 2017)
Gilllsss…
this is first day aku ke Amanah. Sebelum berangkat ke sini, aku harus
menyelesaikan dan mengkonsultasikan KRS ku. Karena ku harus KRS an dulu, aku
baru otw ke Amanah jam 16.00. Alhamdulillah, selama otw ke Amanah aku bareng
kakak-kakak magang lainnya, ada Mbak Wulan dan Mbak Arbi. Selama kurang lebih
30 menit, aku mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam, wowww
this is ma first time ngendarai motor dengan kecepatan segitu dan sendirian.
Jam 16.50 an aku sampai ke hosting place rumah Bu Har. Rumah Bu Har terletak
dekat sekali dengan Amanah, kurang lebih 300 meter.
Sesampai
di hosting place, aku menghirup udara segar di bawah kaki Gunung Lawu. This is
fresh air that can’t find in Solo apalagi Semarang hahahhaaa ._. setelah rehat
dan melepas penat, aku segera berkenalan dengan teman-teman magang lainnya,
mereka adalah Anggit dan Ambar keduanya merupakan mahasiswi Agribisnis UNS. Tak
lupa kita saling mengenal satu sama lain dengan peserta magang lainnya yaitu
Mbak Wulan dan Mbak Arbi.
Terdengar
Adzan Maghrib berkumandang, kita pun segera bergegas mengambil air wudhu dan
melaksanakan sholat. Setelah sholat kami pun langsung ke dapur dan membantu Bu
Har menyiapkan makan malam. Menu makan malam kita ada Nasi, Terong Balado, dan
tempe goreng, meski menu masakan sederhana kita pun tetap merasakan nikmatnya
makan dalam kebersamaan. Hari mulai malam dan tepat pukul 20.00 aku bergegas
tidur karena aku sudah capek.
Day 2 (22 Agustus 2017)
Pagi
ini aku bangun di saat adzan subuh berkumandang. Selepas bangun tidur ku segera
bergegas ke kamar mandi dan mengambil air wudhu, brrr angina nya dingin sekali.
Langsung aku cuss balik ke kamar dan melaksanakan shalat subuh. Karena aku dan
teman-teman harus berangkat magang pukul 06.30, segera saja aku mandi pagi.
Suhu udara yang dingin ditambah air yang dingin membuat tubuhku serasa membeku
dan menggigil. Berdasarkan pengalaman mandi ku, baru kali ini aku kedinginan
banget. Setelah mandi dan bersih-bersih, segera kita cuss ke Amanah. Di Amanah,
kita langsung bertemu dengan Pak Haris, Mas Romadhoni, Mas Aryo, dan Mbak Sami.
Pak
Haris menyambut kedatangan kami, dan menjelaskan program magang yang bakal kita
jalanin. Dari penjelasan beliau, selama kita magang, kita memiliki tiga program
kerja yaitu kontribusi untuk Amanah, mengerjakan project, dan budaya
literature. Pembagian waktu magang sebagai berikut, jam 06.30-12.00 kami bisa
melakukan kontribusi untuk Amanah. Maksud dari kontribusi untuk Amanah, kita
belajar secara langsung bagaimana proses budidaya tanaman dan pengelolaan
integrated farm secara langsung. Bukan hanya mendapatkan teori diperkuliahan, melainkan
juga mendapat ilmu secara langsung dari para petani di Amanah. Di sisi lain,
kita bisa belajar managemen kepemimpinan di sebuah perusahaan dan bagaimana
kita bisa mendengar keluh kesah petani / pekerja di bidang agribisnis.
Kegiatan
mengerjakan project dimulai pukul 13.00-15.00. kali ini kita dikasih challenge
membuat taman di OB 1 dan OB 2, so kami dibikin menjadi dua tim. Aku dan Mbak
Wulan medapat challenge mengerjakan taman di OB 1, sedangkan Mbak Arbi, Anggit,
dan Ambar mendapat challenge mengerjakan taman bunga dan taman toga di OB 2.
Anw, Agrowisata Amanah di bagi menjadi tiga kompleks : 1. OB(Out bond) 1,
berisi ladang pertanian sayur-sayuran
antara lain terong, kangkung, cabai, sawi, kacang tanah, bawang merah. Ada juga
beberapa pohon pisang dan papaya. Di arena OB 1 juga terdapat kolam ikan. Ikan
yang dibudidayakan meliputi ikan nila dan koi. Ikan-ikan yang dibudidayakan
bakalan menjadi menu santap di restoran Amanah. So, bisa dipastikan ikan nya
fresh from the pond. Pokoknya enak banget dehh.
Kompleks
2 merupakan area outbond 2 di sini banyak sekali wahana permainan, ada kolam
renang, kompleks outbond susur sungai, tangkap ikan, Tarik tambang, kolam
lumpur, dan terdapat beberapa kebun buah, antara lain markisa jumbo, papaya,
Kompleks
3 merupakan area outbond 3, terdapat peternakan sapi dan ayam, tempat
pengolahan air limbah, kotoran sapi, air lindi dan limbah-limbah lainnya. Di
sini ada lapangan outbond dan aeromodelling, jembatan goyang, dan kolam lumpur.
Setelah
berkeliling Amanah, kita langsung melaksanakan kegiatan di OB 1, waktu itu aku
bertemu Bu Warti dan melaksanakan matun membersihkan gulma. Menurutku, pekerjaan matun pekerjaan yang paling membosankan, buangettt. Sebelum menyelesaikan matun, aku memilih mempersiapkan lahan aja, proses nya gak mudah juga ternyata. Kudu gembur in tanah, nyabut gulma, mupuk tanah, masang mulsa, ngelubangi tanah, masukkan benih & nutup tanah, nyiramin, dll. Belum lagi mupuk kembali sewaktu tanaman berbunga. Tapi pengalaman tersebut asyikk banget kokk, sebelumnya gak pernah kaya gitu an. Dari situ aku lebih paham aplikasi teori yang diajarkan dosen di kelas.
OB 1 |
Siangnya aku & Mbak Wulan mengerjakan project Taman OB 1. Karena binggung kudu ngapain, ya kita jalan-jalan aja di komplek Amanah, sambil mikirin konsep taman & survei lapangan.
Bunga nya cantik-cantik |
Kalau liat in sungai di Amanah, rasanya menyejukkan banget. |
Day 3 (23 Agustus 2017)
Hari ke tiga aku di tugaskan magang di OB 1 parkiran bawah. Di sana ada kebun ubi jalar, arena ATV, unit pengolahan limbah, unit pengolahan pupuk.
Namanya anak magang, ya bantu2 aja sambil ngobrol2. Petugas di OB 1 adalah Pak Kedo, beliau orang e baik buangettt, ramah, suka njajanin wkwkkk. Tempat favoritku di OB 1 parkiran, di sini aku nemu sinyal indosat, cuma di OB 1 aja aku bisa main hp.
Partner pagi ku si Anggit, kami bantu2 Pak Kedo ngolah kotoran sapi buat pupuk. Kotoran sapi didapat dari membeli ke peternak luar, jadi gak semuanya limbah peternakannya Amanah hehee. Amanah biasa mengolah 1 pick up kotoran sapi, tiap kali pengolahan. Proses fermentasi kotoran sapi, kotoran sapi di ler (di jemur kering terlebih dahulu, tapi gak di bawah sinar matahari langsung) selama kurang lebih 3-4 hari, sampai air lindi/air kotoran nya berkurang. Setelah itu proses pembalikkan kotoran, fase ini banyak cacing2 yang keluar dari kotoran sapi. Lalu di beri starter/ EM4. Starter nya kadang buat sendiri, kadang beli, tergantung sikon. Klo mbikin starter bisanya dari rumen sapi saat Idul Adha. Fungsi starter sebagai mikroba dekomposisi kotoran sapi, biar bisa berubah jadi pupuk. Lanjut pupuk di jemur anginkan, lalu di giling memakai mesin giling. Pupuk yang sudah digiling dimasukkan ke dalam karung yang nantinya didistribusikan untuk pupuk seluruh komplek Amanah.
Kerjaan ku di pengolahan pupuk, cuma bantu mbolak mbalik kotoran sapi kering. Menurut ku capek banget sii klo mbolak mbalik dengan manual (pake cetok dkk). Dri penjelasan Pak Kedo, kendala pengolahan pupuk cuma di pembolak-balik an kotoran, yang menyita waktu. Iya juga siih, klo di mesinisasi, bakalan simpel banget prosesnya. Aku orang e gampang bosenan sm pekerjaan pertanian, nanam sendiri aja kadang ogah-ogahan, pengginnya pake mesin ajaa.
Karena bosen mbalik2 pupuk, aku main2 ke belakang, ternyata ada unit pengolahan biogas (coming soon), pengolahan pupuk organik dari limbah tanaman, pengelolaan pupuk cair organik, dan pengolahan air lindi (air kencing ternak). Pak Kedo ngajarin sistem pembuangan limbah di Amanah dan aliran pipa lindi, menurutku Amanah benar2 integrated farm. Yang ak sukai dari Amanah, pola pikir & company plan nya sudah tertata. Ada targetan baru tiap hari, tiap bulan, tiap tahun. Ya harusnya memang begitu perusahaan, sama halnya life plan kita, kudu jelas target harian, bulanan, dan tahunannya, jangan sampai melampaui hari dengan kesia-siaan semu belaka.
Siangnya aku & Mbak Wulan masih binggung sama konsep taman, ya kami belum pernah bikin taman. Yauda kami konsul ke Mbak Sami, habis konsul, matengin konsep, ya gabut lagii.
Fyi, ini aku sertakan file rancangan project taman ya guysss... https://bit.ly/3eMY0X3
Timbang gabut gak jelas, kami turun ke OB 1 parkiran, bantu in Pak Kedo & Mas Aryo ngiling pupuk. Ngiling pupuk juga gampang-gampang susah, gampang buanget cuma masukin pupuk ke mesin giling, tapi capek buanget menurut ku, karena gak biasa juga siih. Intinya unit penggilingan pupuk kudu ada tenaga banyak, klo mau gampang ya harus investasi mesin pengolahan pupuk. Mulai dari pembolak-balik pupuk, hingga proses penggilingan dan pengemasan. Semoga penggilingan pupuk bisa segera melebarkan sayap beli alat2 yang lebih.
Dari unit ini, aku belajar banyak tentang keuntungan berbisnis pupuk, its so simple buanget, tapi butuh action matang untuk menjalankannya. Unit pengolahan pupuk menjadi salahsatu life plan ku membangun pertanian Indonesia, karena bidang pertanian selalu membutuhkan pupuk. Aku berharap tiap kelompok tani bisa mengolah pupuk secara mandiri, jadi gausah ngandal in subsidi pupuk pemerintah. Doa in Hafni biar bisa berinovasi mengembangkan sistem pengolahan pupuk yang simple dan gak butuh banyak tenaga.
Setelah ngiling pupuk, aku bantu2 Pak Kedo nyiramin ubi jalar & miringin tanaman ubi jalar yang n mau dibikin guludan. Fungsi guludan yang pasti biar tanaman tidak mudah roboh. I think pegalaman Expronas melebihi serunya belajar di kampus. Teori di kampus selama 2 semester gak begitu teringat di kepala ku, tapi ilmu dari expronas selama 2 minggu lebih mudah banget di ingat.
Sorenya aku mbalik ke Solo, karena ada acara Comdev on Adventure di Boyolali.
Day 4 (24 Agustus 2017)
-
Day 5 (25 Agustus 2017)
Setiap jumat pagi, di Amanah selalu ada pengajian, setelah pengajian ada koordinasi rutinan dengan penanggung jawab OB dan Pak Haris. Kami membahas progress magang dan project.
Siangnya aku main2 ke rumah kaca, bantu-bantu ngerawat hidroponik, ngambilin biji matahari, ngukur lahan project, ngepel rumah kaca, bersihin pot, dll. Ternyata budidaya hidroponik susah2 gampang, kudu telaten ngerawat tanaman. Klo mau usaha hidroponik, harus di ukur keefektifan BEP terlebih dahulu, sasaran pasarnya jelas. Klo mau hidroponikan mending di tengah kota, pembelinya kalangan atas. Sayuran hidroponik punya nilai jual lebih tinggi. Perawatan hidroponik simpel kok, yang penting rajin mengukur suhu air, mengecek viskositas AB Mix (nutrisi hidroponik), rumah kaca yang steril, dan sering-sering mengamati tanaman, karena banyak juga sayuran yang terlihat segar dan hijau-hijau ternyata terserang hama & penyakit tanaman. Mas Aryo, penanggung jawab hidroponik mengajarkan, klo jadi anak pertanian harus rajin-rajin memperhatikan tanaman, kayak ngerawat anak sendiri. Harus liat hal kecil dari semua sisi tanaman, barangkali tanaman hijau terkena virus dan penyakit. Penyakit tanaman mudah banget tertularnya, banyak media pembawanya. Klo udah tertular, bisa-bisa tanaman budidaya gak tumbuh besar. Nah dari sinilah aku belajar, ternyata budidaya pertanian gak sekedar menanam - ditinggal - panen hasilnya. Banyak sekali aspek yang perlu diperhatikan agar tanaman tumbuh sehat.
Berbicara bisnis pertanian, memang gak mudah. Harus sabar, karena semua proses pertanian gak ada yang Kun fayakun, harus melewati semua proses yang ada, gak sebentar. Usaha pertanian harus memperhatikan dari hulu sampai hilir. Klo mau sukses di bidang agribisnis, usahakan semua proses hulu-hilir selalu bersangkutan dan digarap sendiri (tidak dioperkan ke mitra lain), biar untungnya banyak. Dalam artian usahanya keberlanjutan dan menerapkan sustainable farm disegala aspek, baik pertanian maupun bisnisnya. Kata Mba Syuga, di Meksiko sarjana pertanian dikatakan sukses apabila menjalankan bisnis pertanian. Klo dilihat-lihat, usaha pertanian memang sedikit orang yang mau nyemplung, karena image di bidang pertanian bakalan jadi Pak / Bu Tani, padahal ya gak gitu juga, masih banyak kok petani berdasi. Omset bisnis pertanian juga gede lhoo.. yang penting pintar mengelola & pemasaran produknya. Semoga Hafni bisa jadi entrepreneur bidang pertanian. Amiin.
Namanya anak magang, ya bantu2 aja sambil ngobrol2. Petugas di OB 1 adalah Pak Kedo, beliau orang e baik buangettt, ramah, suka njajanin wkwkkk. Tempat favoritku di OB 1 parkiran, di sini aku nemu sinyal indosat, cuma di OB 1 aja aku bisa main hp.
Partner pagi ku si Anggit, kami bantu2 Pak Kedo ngolah kotoran sapi buat pupuk. Kotoran sapi didapat dari membeli ke peternak luar, jadi gak semuanya limbah peternakannya Amanah hehee. Amanah biasa mengolah 1 pick up kotoran sapi, tiap kali pengolahan. Proses fermentasi kotoran sapi, kotoran sapi di ler (di jemur kering terlebih dahulu, tapi gak di bawah sinar matahari langsung) selama kurang lebih 3-4 hari, sampai air lindi/air kotoran nya berkurang. Setelah itu proses pembalikkan kotoran, fase ini banyak cacing2 yang keluar dari kotoran sapi. Lalu di beri starter/ EM4. Starter nya kadang buat sendiri, kadang beli, tergantung sikon. Klo mbikin starter bisanya dari rumen sapi saat Idul Adha. Fungsi starter sebagai mikroba dekomposisi kotoran sapi, biar bisa berubah jadi pupuk. Lanjut pupuk di jemur anginkan, lalu di giling memakai mesin giling. Pupuk yang sudah digiling dimasukkan ke dalam karung yang nantinya didistribusikan untuk pupuk seluruh komplek Amanah.
Kerjaan ku di pengolahan pupuk, cuma bantu mbolak mbalik kotoran sapi kering. Menurut ku capek banget sii klo mbolak mbalik dengan manual (pake cetok dkk). Dri penjelasan Pak Kedo, kendala pengolahan pupuk cuma di pembolak-balik an kotoran, yang menyita waktu. Iya juga siih, klo di mesinisasi, bakalan simpel banget prosesnya. Aku orang e gampang bosenan sm pekerjaan pertanian, nanam sendiri aja kadang ogah-ogahan, pengginnya pake mesin ajaa.
Karena bosen mbalik2 pupuk, aku main2 ke belakang, ternyata ada unit pengolahan biogas (coming soon), pengolahan pupuk organik dari limbah tanaman, pengelolaan pupuk cair organik, dan pengolahan air lindi (air kencing ternak). Pak Kedo ngajarin sistem pembuangan limbah di Amanah dan aliran pipa lindi, menurutku Amanah benar2 integrated farm. Yang ak sukai dari Amanah, pola pikir & company plan nya sudah tertata. Ada targetan baru tiap hari, tiap bulan, tiap tahun. Ya harusnya memang begitu perusahaan, sama halnya life plan kita, kudu jelas target harian, bulanan, dan tahunannya, jangan sampai melampaui hari dengan kesia-siaan semu belaka.
Siangnya aku & Mbak Wulan masih binggung sama konsep taman, ya kami belum pernah bikin taman. Yauda kami konsul ke Mbak Sami, habis konsul, matengin konsep, ya gabut lagii.
Fyi, ini aku sertakan file rancangan project taman ya guysss... https://bit.ly/3eMY0X3
Timbang gabut gak jelas, kami turun ke OB 1 parkiran, bantu in Pak Kedo & Mas Aryo ngiling pupuk. Ngiling pupuk juga gampang-gampang susah, gampang buanget cuma masukin pupuk ke mesin giling, tapi capek buanget menurut ku, karena gak biasa juga siih. Intinya unit penggilingan pupuk kudu ada tenaga banyak, klo mau gampang ya harus investasi mesin pengolahan pupuk. Mulai dari pembolak-balik pupuk, hingga proses penggilingan dan pengemasan. Semoga penggilingan pupuk bisa segera melebarkan sayap beli alat2 yang lebih.
Dari unit ini, aku belajar banyak tentang keuntungan berbisnis pupuk, its so simple buanget, tapi butuh action matang untuk menjalankannya. Unit pengolahan pupuk menjadi salahsatu life plan ku membangun pertanian Indonesia, karena bidang pertanian selalu membutuhkan pupuk. Aku berharap tiap kelompok tani bisa mengolah pupuk secara mandiri, jadi gausah ngandal in subsidi pupuk pemerintah. Doa in Hafni biar bisa berinovasi mengembangkan sistem pengolahan pupuk yang simple dan gak butuh banyak tenaga.
Setelah ngiling pupuk, aku bantu2 Pak Kedo nyiramin ubi jalar & miringin tanaman ubi jalar yang n mau dibikin guludan. Fungsi guludan yang pasti biar tanaman tidak mudah roboh. I think pegalaman Expronas melebihi serunya belajar di kampus. Teori di kampus selama 2 semester gak begitu teringat di kepala ku, tapi ilmu dari expronas selama 2 minggu lebih mudah banget di ingat.
Sorenya aku mbalik ke Solo, karena ada acara Comdev on Adventure di Boyolali.
Day 4 (24 Agustus 2017)
-
Day 5 (25 Agustus 2017)
Setiap jumat pagi, di Amanah selalu ada pengajian, setelah pengajian ada koordinasi rutinan dengan penanggung jawab OB dan Pak Haris. Kami membahas progress magang dan project.
Siangnya aku main2 ke rumah kaca, bantu-bantu ngerawat hidroponik, ngambilin biji matahari, ngukur lahan project, ngepel rumah kaca, bersihin pot, dll. Ternyata budidaya hidroponik susah2 gampang, kudu telaten ngerawat tanaman. Klo mau usaha hidroponik, harus di ukur keefektifan BEP terlebih dahulu, sasaran pasarnya jelas. Klo mau hidroponikan mending di tengah kota, pembelinya kalangan atas. Sayuran hidroponik punya nilai jual lebih tinggi. Perawatan hidroponik simpel kok, yang penting rajin mengukur suhu air, mengecek viskositas AB Mix (nutrisi hidroponik), rumah kaca yang steril, dan sering-sering mengamati tanaman, karena banyak juga sayuran yang terlihat segar dan hijau-hijau ternyata terserang hama & penyakit tanaman. Mas Aryo, penanggung jawab hidroponik mengajarkan, klo jadi anak pertanian harus rajin-rajin memperhatikan tanaman, kayak ngerawat anak sendiri. Harus liat hal kecil dari semua sisi tanaman, barangkali tanaman hijau terkena virus dan penyakit. Penyakit tanaman mudah banget tertularnya, banyak media pembawanya. Klo udah tertular, bisa-bisa tanaman budidaya gak tumbuh besar. Nah dari sinilah aku belajar, ternyata budidaya pertanian gak sekedar menanam - ditinggal - panen hasilnya. Banyak sekali aspek yang perlu diperhatikan agar tanaman tumbuh sehat.
Berbicara bisnis pertanian, memang gak mudah. Harus sabar, karena semua proses pertanian gak ada yang Kun fayakun, harus melewati semua proses yang ada, gak sebentar. Usaha pertanian harus memperhatikan dari hulu sampai hilir. Klo mau sukses di bidang agribisnis, usahakan semua proses hulu-hilir selalu bersangkutan dan digarap sendiri (tidak dioperkan ke mitra lain), biar untungnya banyak. Dalam artian usahanya keberlanjutan dan menerapkan sustainable farm disegala aspek, baik pertanian maupun bisnisnya. Kata Mba Syuga, di Meksiko sarjana pertanian dikatakan sukses apabila menjalankan bisnis pertanian. Klo dilihat-lihat, usaha pertanian memang sedikit orang yang mau nyemplung, karena image di bidang pertanian bakalan jadi Pak / Bu Tani, padahal ya gak gitu juga, masih banyak kok petani berdasi. Omset bisnis pertanian juga gede lhoo.. yang penting pintar mengelola & pemasaran produknya. Semoga Hafni bisa jadi entrepreneur bidang pertanian. Amiin.
No comments:
Post a Comment